Page 611 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 611

"Aksi mogok akan dilaksanakan secara serentak di semua kabupaten dan kota se-Indonesia. Di
              Jawa barat paling tidak akan diikuti ratusan ribu buruh, terutama mereka yang berserikat," jelas
              Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI Roy Jinto Ferianto, Senin (5/10/2020).

              Tak hanya aksi mogok kerja, hari ini buruh di Jawa Barat juga ikut menggelar aksi unjuk rasa ke
              Gedung DPR RI di Jakarta. Tujuannya agar DPR RI mengeluarkan klaster ketenagakerjaan dari
              RUU Cipta Kerja yang sebentar lagi akan dibawa ke tingkat Paripurna.

              "Dua Fraksi PKS dan Demokrat menolak RUU ini dilanjutkan ke Paripurna. Sementara tujuh fraksi
              sepakat. Kami  sangat  sangat  menyayangkan  keputusan  dewan dan Pemerintah.  Kami buruh
              kecewa dan marah kepada DPR RI, karena DPR RI tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat,"
              kata dia.

              Menurut Roy, dalam situasi pandemi seperti ini buruh menilai Omnibus law RUU Cipta Kerja tidak
              akan menjawab persoalan ekonomi maupun investasi. Karena dengan terus meningkatnya angka
              positif COVID-19 di Indonesia investor pun tidak akan masuk ke Indonesia. Justru seharusnya
              pemerintah dan DPR fokus pada penanganan COVID-19 sehingga dunia internasional percaya
              kepada Indonesia mampu menangani pandemi ini.

              Beberapa poin pada RUU tersebut yang merugikan tenaga kerja adalah dengan dibebaskannya
              sistem kerja PKWT dan outsourcing tanpa ada batasan jenis pekerjaan dan waktu. Ini membuat
              buruh  tidak  ada  kepastian  pekerjaan.  Selain  itu,  dihapusnya  upah  minimum  sektoral,
              diberlakukannya  upah  perjam  mengakibatkan  tidak  adanya  kepastian  pendapatan,  PHK
              dipermudah, pesongon dikurangi, dan hak cuti dihapus.

              "Ini  menandakan  bahwa  RUU  Cipta  Kerja  bukan  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  dan
              melindungi buruh, malah sebaliknya hanya untuk kepentingan kaum pemodal saja," kata dia.

              (nth).









































                                                           610
   606   607   608   609   610   611   612   613   614   615   616