Page 644 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 644

JABATAN WAKIL MENTERI: ANTARA KEBUTUHAN DAN JATAH POLITIK

              Presiden  Joko  Widodo  telah  meneken  Peraturan  Presiden  (Perpres)  Nomor  95  Tahun  2020
              tentang Kementerian Ketenagakerjaan dan Perpres Nomor 96 Tahun 2020 tentang Kementerian
              Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Aturan ini memungkinkan Jokowi memiliki dua lagi
              tambahan  wakil menteri  di dua kementerian tersebut.

              Pasal 2 ayat 1 Perpres Nomor 95 Tahun 2020 menyebutkan, "Dalam memimpin Kementerian
              Ketenagakerjaan,  Menteri  dibantu  oleh  Wakil  Menteri  sesuai  dengan  penunjukan  Presiden."
              Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai keberadaan
              wamen  ini  sangat  tidak  diperlukan,  khususnya  di  saat  pandemi  seperti  sekarang.  Bahkan  ia
              menduga ada motif politik di balik keluarnya Perpres ini.

              Ia menyebut partai-partai pendukung Jokowi banyak yang belum dapat jabatan seperti Partai
              Hanura dan Partai Bulan Bintang. Perpres ini bisa jadi adalah bentuk akomodasi kepentingan
              politik mereka.
              "Jadi  bukan  untuk  meningkatkan kinerja, tapi  posisi  ini  untuk  akomodasi  kepentingan  politik
              saja," ujar Ujang.

              Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Ia menilai
              penambahan  wakil  menteri  akan  semakin  membuat  kabinet  gemuk.  Padahal,  menurut  dia,
              anggaran negara sedang seret akibat terpaan Covid-19.

              "Di tengah pandemi semacam ini, solusinya bukan nambah Wamen, tapi paksa menterinya kerja
              extra ordinary," ujar Adi saat dihubungi terpisah.

              Menteri Sekretariat Negara Pratikno langsung memberi klarifikasi terkait isu ini. Ia menyebut
              Jokowi    belum  akan  melantik  jabatan  wamen  di  dua  kementerian  tersebut.  Ia  mengatakan
              Perpres  Kelembagaan  beberapa  kementerian,  memang  ada  jabatan  Wakil  Menteri.  Tetapi
              pengangkatan Wakil Menteri oleh Presiden melalui Keppres.

              "Sampai saat ini, setelah pelantikan Wamen oleh Presiden pada tanggal 25 Oktober 2019 yang
              lalu, tidak ada Rancangan Keppres tentang pengangkatan Wamen," kata Pratikno.

              Menteri  Koperasi  dan  UMKM  Teten  Masduki  saat  dikonfirmasi  juga  belum  mengatakan
              membutuhkan  sosok  di  jabatan  tersebut.  Perpres  tersebut,  kata  dia,  hanya  bersifat  sebagai
              landasan hukum.
              Teten mengatakan jabatan wamen dapat menjadi sah diadakan hanya jika memang dibutuhkan.
              "Kemenkop  salah  satu  kementerian  yang  sekarang  sudah  memiliki  landasan  hukum  untuk
              melakukan perombakan struktur organisasi," kata dia saat dihubungi Tempo Senin, 5 Oktober
              2020.
              Sebenarnya, Perpres serupa sudah pernah dikeluarkan Jokowi pada 2019 silam, yakni Perpres
              Nomor 72 Tahun 2019 terkait Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Perpres nomor 73
              tahun 2019 tentang Kementerian Riset dan Teknologi. Dalam kedua Perpres itu, terdapat poin
              yang sama bahwa jabatan ada jabatan Wamen yang dipilih oleh Jokowi.

              Namun hingga saat ini, jabatan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Wakil Menteri
              Riset dan Teknologi tak kunjung diisi. Jokowi baru memiliki 12 jabatan Wakil Menteri yang terisi,
              tak berubah sejak awal ia menjabat. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan  Perpres
              tersebut memang kurang lebih sama dengan struktur organisasi kementerian yang lain. Di mana
              diatur ihwal adanya posisi wakil menteri, namun posisi itu bisa diisi dan bisa juga tidak. "Jadi,
              sama dengan SOTK kementerian lain. Ada jabatan Wamen, terlepas apakah akan diisi wamen
              atau tidak," ujarnya.

                                                           643
   639   640   641   642   643   644   645   646   647   648   649