Page 675 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 675

bantuan dana untuk tenaga medis, hingga pengawasan tambahan anggaran Rp 405,1 triliun
              yang memiliki potensi moral hazard lebih tinggi.
              Kecepatan pemerintah menangani pandemi Covid-19 saat ini menjadi kunci utama membaiknya
              perekonomian. Bukan perombakan-perombakan regulasi. Jika pandemi tidak teratasi, ekonomi
              juga semakin jauh dari kata pertumbuhan.

              Di sisi lain, jika investor luar melihat penanganan kesehatan di Indonesia tidak kapabel, mereka
              tidak akan masuk ke sini. Justru membiarkan kebijakan penanganan Covid-19 seperti sekarang
              akan menyulitkan pemulihan ekonomi.

              Omnibus law dianggap penting karena presiden kesal terhadap birokrasi yang sangat ruwet.
              Kemudian, presiden meminta agar segala yang menjadi hambatan di UU, baik di pusat maupun
              daerah, dipangkas. Tapi, perintahnya itu 100 hari harus selesai. Artinya, dalam 100 hari itu harus
              bisa menyisir 75 UU dan tebal naskahnya 1.078 halaman. Bagi saya, target 100 hari itu tidak
              masuk akal. Karena itulah pejabat yang terkait pontang-panting dan kemudian menimbulkan
              huru-hara.

              Parahnya lagi, di dalam RUU terjadi perebutan kekuasaan untuk mengamankan rente masing-
              masing. Ujung-ujungnya rakyat yang menjadi korban dan buruh kehilangan kesempatan untuk
              mendapatkan kesejahteraan yang terbaik. Omnibus law akan menggergaji banyak kepentingan
              publik  karena  terjadi  perburuan  rente  dan  pengavlingan  kekuasaan  melewati  UU  serta
              memanfaatkan kelengahan publik dan kekosongan check and balance.

              Editor : Ilham Safutra  Reporter :  .















































                                                           674
   670   671   672   673   674   675   676   677   678   679   680