Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 FEBRUARI 2021
P. 71

mencakup  jaminan  kecelakaan  kerja,  jaminan  kematian,  jaminan  hari  tua,  dan  jaminan
              kehilangan pekerjaan. Sebenarnya pesangon tidak diatur. Jadi di sini Indonesia makin lengkap
              perlindungannya,”

              neutral - Sukitman Sudjatmiko (Wakil Ketua Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi)) “Di
              dalam  RPP  keikutsertaan  PKWT  tidak  diperjelas.  Namun  kami  harap  setiap  pekerja  yang
              kehilangan pekerjaan mendapat manfaat terlepas dari statusnya,”

              neutral - Mirah Sumirat (Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek)) “Dalam UU Cipta Kerja sendiri
              ada peluang untuk mempekerjakan pekerja kontrak di bawah satu tahun. Dalam banyak kasus
              ada  yang  hanya  enam  bulan  dan  di  sini  mereka  tentu  tidak  bisa  merasakan  manfaat  yang
              dijanjikan,”

              neutral - Mirah Sumirat (Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek)) “Artinya JKP ini hanya janji
              surga, ada peluang pekerja tak dapat manfaat karena pemberi kerja menyiasati dengan kontrak
              kerja yang tidak sampai setahun. Dan praktik seperti ini sudah banyak ditemui,”


              Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  menyatakan  telah  menyelesaikan  pembahasan  4  Rancangan
              Peraturan Pemerintah (RPP) klaster ketenagakerjaan dari Undang-Undang Cipta Kerja. Keempat
              regulasi  tersebut  yakni  RPP  tentang  Penggunaan  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA);  RPP  tentang
              Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, serta
              Pemutusan  Hubungan  Kerja;  RPP  tentang  Pengupahan;  dan  RPP  tentang  Penyelenggaraan
              Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan.


              4 RPP KLASTER KETENAGAKERJAAN RAMPUNG DIBAHAS, SELAMAT DATANG ERA
              BARU?

              Kementerian  Ketenagakerjaan  menyatakan  telah  menyelesaikan  pembahasan  4  Rancangan
              Peraturan Pemerintah (RPP) klaster ketenagakerjaan dari Undang-Undang Cipta Kerja.

              Keempat  regulasi  tersebut  yakni  RPP  tentang  Penggunaan  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA);  RPP
              tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat,
              serta Pemutusan Hubungan Kerja; RPP tentang Pengupahan; dan RPP tentang Penyelenggaraan
              Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              Dalam proses penggodokan UU Cipta Kerja, klaster ketenagakerjaan adalah salah satu yang
              paling membutuhkan pembahasan alot dan lama. Setelah sekian lama ditunggu, akhirnya 4 RPP
              klaster tersebut selesai dibahas antara pemerintah, serikat pekerja, dengan pengusaha.

              Namun, selesainya pembahasan 4 RPP ini bukan tanpa penolakan karena masih ada sejumlah
              poin  dalam  regulasi  ini  yang  mendapatkan  sorotan  misalnya  skema  penghitungan  upah
              minimum, efektivitas regulasi dalam menarik investasi dan lapangan kerja, skema pendanaan
              Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), manfaat JKP, hingga pesangon.

              Dalam RPP tentang Pengupahan yang akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015
              tentang  Pengupahan,  pemerintah  mengubah  sejumlah  ketentuan  terkait  dasar  penghitungan
              upah minimum. Pasal 25 dalam RPP menyebutkan upah minimum dibagi menjadi 2 jenis yakni
              upah  minimum  provinsi  (UMP)  dan  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  dengan  syarat
              tertentu.



                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76