Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 107
Judul Dampak Pandemi, 1,98 Juta Peserta BPJamsostek Ajukan Klaim
Jaminan Hari Tua
Nama Media beritasatu.com
Newstrend Klaim JHT
Halaman/URL https://www.beritasatu.com/faisal-maliki-
baskoro/ekonomi/690309/dampak-pandemi-198-juta-peserta-
bpjamsostek-ajukan-klaim-jaminan-hari-tua
Jurnalis FMB
Tanggal 2020-10-22 19:18:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Sumarjono (Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek) Peran BPJamsostek
Saat Pandemi
negative - Sumarjono (Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek) Jumlah peserta
BPJamsostek mengalami penurunan karena adanya sejumlah PHK akibat Pandemi Covid-19.
Untuk dana keseluruhan yang kita kelola sampai September 2020 sekitar Rp 450 triliun. Ini cukup
naik, kalau di September 2019 sekitar Rp 430 triliun
negative - Sumarjono (Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek) PR besar kita adalah
bagaimana mereka ini sadar bahwa ini adalah hak mereka dan baik untuk perlindungan mereka.
Tetapi di sisi lain, banyak dari pekerja informal ini yang juga tidak mampu untuk membayar iuran
negative - Sumarjono (Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek) Untuk penundaan
iuran jaminan pensiun, besarnya juga 99%. Kemudian ada kelonggaran batasan untuk
pembayaran iuran yang biasanya di tanggal 15 setiap bulannya, ini bisa diundur menjadi tanggal
30 bulan berikutnya. Pengenaan denda juga dikurangi dari 2% menjadi 0,5%
positive - Sumarjono (Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek) Tidak semua
merespon kepada BPJamsostek dengan cepat. Sementara kami juga diberikan batas waktu
neutral - Timboel Siregar (Koordinator Advokasi BPJs Watch) Bantuan subsidi upah ini sebetulnya
sangat baik untuk membantu pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta. Tetapi memang
persoalannya yang baru bisa dieksekusi hanya 12,4 juta pekerja. ini yang waktu itu kami kritik
terkait Permenaker 14/2020, karena faktanya kan banyak pekerja kita yang belum punya
rekening. Jadi bagaimana kalau pemberian bantuan itu dikombinasi melalui kantor pos
neutral - Paulus Agung Pambudi (Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN)) Kalau kita
bicara perusahan menengah dan besar, pekerjanya itu relatif sudah memiliki tingkat pelayanan
tertentu pada jaminan ketenagakerjaan, baik untuk jaminan hari tua maupun jaminan kesehatan.
Jadi ke depan yang perlu difokuskan adalah peningkatan kepesertaan perusahaan skala kecil
dan informal yang memang paling membutuhkan jaminan ketenagakerjaan
106