Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 108
Ringkasan
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak pekerja yang dirumahkan hingga mengalami
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini turut berpengaruh pada kepesertaan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) yang mengalami penurunan,
serta peningkatan permintaan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).
DAMPAK PANDEMI, 1,98 JUTA PESERTA BPJAMSOSTEK AJUKAN KLAIM JAMINAN
HARI TUA
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak pekerja yang dirumahkan hingga mengalami
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini turut berpengaruh pada kepesertaan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) yang mengalami penurunan,
serta peningkatan permintaan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).
Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek, Sumarjono memaparkan, pada September
2020, permintaan klaim JHT mengalami peningkatan hingga 44% atau sebanyak 270.925 kasus
dibandingkan September 2019.
"Secara kumulatif, sejak Januari sampai dengan September 2020, permintaan klaim JHT
mengalami peningkatan sebesar 22,2%, atau setara dengan 1.986.632 juta kasus," kata
Sumarjono dalam acara Zooming with Primus bertajuk "Peran BPJamsostek Saat Pandemi," yang
disiarkan BeritaSatu TV , Kamis (22/10/2020).
Untuk jumlah peserta BPJamsostek per September 2020 mencapai 50,4 juta pekerja. Angka ini
lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang sebanyak 53,1 juta pekerja.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2020, total tenaga
kerja Indonesia mencapai 131,03 juta, baik formal maupun informal.
"Jumlah peserta BPJamsostek mengalami penurunan karena adanya sejumlah PHK akibat
Pandemi Covid-19. Untuk dana keseluruhan yang kita kelola sampai September 2020 sekitar Rp
450 triliun. Ini cukup naik, kalau di September 2019 sekitar Rp 430 triliun," kata Sumarjono.
Sementara itu untuk kepesertaan pekerja informal, dari keseluruhan peserta BPJamsostek,
jumlahnya baru sekitar 2,4 juta pekerja. Diakui Sumarjono, mengajak pekerja informal untuk
bergabung menjadi peserta BPJamsostek memang masih jadi tantangan besar.
"PR besar kita adalah bagaimana mereka ini sadar bahwa ini adalah hak mereka dan baik untuk
perlindungan mereka. Tetapi di sisi lain, banyak dari pekerja informal ini yang juga tidak mampu
untuk membayar iuran," kata Sumarjono.
Inovasi Teknologi Seiring dengan meningkatnya klaim JHT, BPJamsostek juga mempercepat
transformasi digital, di mana BPJamsostek melakukan peningkatan kapasitas layanan sambil
tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Antara lain memberikan pelayanan
dengan meniadakan kontak fisik atau disebutnya layanan tanpa kontak fisik (Lapak Asik).
Sumarjono menjelaskan, pelayanan Lapak Asik dilakukan melalui tiga pola, yaitu secara online
di mana peserta melakukan klaim melalui kanal online atau virtual mulai dari mengurus sampai
mendapatkan pembayaran. Kemudian bisa juga dilakukan secara kolektif perusahaan serta
offline .
Sebagai bentuk kepedulian pada pekerja dan pemberi kerja pada masa pandemi Covid-19 ini,
beberapa kebijakan juga telah dikeluarkan. Antara lain memberikan relaksasi iuran berupa
107