Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 190

(Ciptaker)  yang  dipersoalkan  serikat  buruh  atau  pekerja.  Sebelumnya,  model  pengupahan
              seperti ini tidak diatur oleh UU.
              Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak mengatur skema upah
              dengan satuan hasil dan waktu. Sementara, dalam UU Ciptaker, upah satuan hasil dan waktu
              diatur dalam Pasal 88 B. Pasal itu berbunyi: ayat (1)  Upah ditetapkan berdasarkan: a. satuan
              waktu; dan/atau b. satuan hasil.

              Sedangkan ayat (2) menyatakan,  ketentuan lebih lanjut mengenai upah berdasarkan satuan
              waktu  dan/atau  satuan  hasil  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  diatur  dalam  Peraturan
              Pemerintah.

              Selain upah berdasarkan waktu dan hasil, UU Ciptaker mempertahankan skema  upah minimum
              provinsi dan kabupaten. Pasal 88C ayat (1) UU Ciptaker menyatakan bahwa  Gubernur wajib
              menetapkan upah minimum provinsi.

              Ayat berikutnya, ayat (2)  Gubernur dapat menetapkan upah minimum kabupaten/kota dengan
              syarat  tertentu    .  Kemudian  pada  ayat  (3),    Upah  minimum  sebagaimana  dimaksud  pada
              ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.

              Pada ayat (4), dijelaskan bahwa,  syarat tertentu itu meliputi pertumbuhan ekonomi daerah dan
              inflasi pada kabupaten/kota yang bersangkutan  . Pada ayat (5),  Upah minimum kabupaten/kota
              sebagaimana dimaksud juga harus lebih tinggi dari upah minimum provinsi.

              Adapun dalam ayat (7),  ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan upah minimum
              sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan syarat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
              diatur dengan Peraturan Pemerintah.

              In  Picture:    UU  Ciptaker    di  Bandung  Dalam  UU  13/2003  Ketenagakerjaan,  upah  minimum
              ditetapkan di tingkat provinsi, kabupaten/kota madya, dan sektoral diatur lewat Pasal 89 dan
              diarahkan  pada  pencapaian  kelayakan  hidup.  Upah  minimum  provinsi  ditetapkan  Gubernur
              dengan  memperhatikan  rekomendasi  dari  Dewan  Pengupahan  Provinsi  dan/atau
              Bupati/Walikota. Sedangkan, penghitungan komponen serta pelaksanaan tahapan pencapaian
              kebutuhan hidup layak diatur dengan Keputusan Menteri. Ketentuan inilah dihapus dan diganti
              dengan Pasal Pasal 88 C. Di pasal pengganti tersebut, upah sektoral dihapuskan. Perbedaan lain,
              UU Ciptaker juga mencantumkan pasal baru, yakni Pasal 90 B yang mengecualikan ketentuan
              upah minimum untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Upah pekerja UMKM diatur
              berdasarkan kesepakatan antara pekerja dan pemberian kerja sedangkan tata cara lebih lanjut
              pengaturan upah pekerja untuk UMKM diatur lebih lanjut lewat peraturan pemerintah. Pasal 90B
              ayat (2) berbunyi: upah pada Usaha Mikro dan Kecil ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
              pengusaha dengan pekerja/buruh di perusahaan. Adapun ayat (3) menyatakan: kesepakatan
              upah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya sebesar persentase tertentu
              dari  rata-rata  konsumsi  masyarakat  berdasarkan  data  yang  bersumber  dari  lembaga  yang
              berwenang di bidang statistik. Lalu pada ayat (4) menambahkan, bahwa ketentuan lebih lanjut
              mengenai upah bagi Usaha Mikro dan Kecil diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sebelumnya,
              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI),  Said  Iqbal  menolak    UU  Cipta  Kerja
              karena dihapusnya UMK bersyarat dan UMSK. Sebab UMK di setiap kabupaten/kota berbeda
              nilainya,  karena  tidak  benar  kalau  UMK  di  Indonesia  lebih  mahal  dari  negara  Asia  Tenggara
              lainnya. Selain itu, UMSK dinilai harus tetap ada. Sebab, tidak adil jika pekerja di sektor otomotif
              dan  pertambangan  nilai  UMK-nya  sama  dengan  perusahan  baju  atau  kerupuk.  ">Bentrok
              Massa  Demo  Menolak  UU  Ciptaker  di  Bandung    Dalam  UU  13/2003  Ketenagakerjaan,  upah
              minimum ditetapkan di tingkat provinsi, kabupaten/kota madya, dan sektoral diatur lewat Pasal
              89  dan  diarahkan  pada  pencapaian  kelayakan  hidup.  Upah  minimum  provinsi  ditetapkan
              Gubernur  dengan  memperhatikan  rekomendasi  dari  Dewan  Pengupahan  Provinsi  dan/atau
              Bupati/Walikota.
                                                           189
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195