Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 194

Selain  itu,  Kemnaker  juga  menyerahkan  bantuan  berupa  paket  peralatan  sekolah  bagi  9000
              pekerja  anak.  Prosesi  pemberian  penghargaan  dilakukan  secara  simbolis  oleh  Menteri
              Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, kepada 2 LSM yakni Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia dan
              Jaringan LSM Penanggulangan Pekerja Anak.

              Sementara bantuan paket peralatan sekolah diserahkan kepada perwakilan 2 pekerja anak, yakni
              Valdo  (14),  binaan  Rumah  Kita  (RK)  dan  Siti  Ayuni  (16),  binaan  Yayasan  Pemerhati  Sosial
              Indonesia (YPSI).

              Dalam sambutannya, Menaker Ida menyatakan, penghargaan kepada LSM pemerhati pekerja
              anak merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah, dalam hal ini Kemnaker, kepada
              pegiat LSM yang memiliki concern atau perhatian terhadap isu pekerja anak.

              Menurut Menaker Ida, dalam upaya pengentasan pekerja  anak  , semua pihak harus bersinergi.
              Katanya,  pemerintah  tidak  dapat  melakukan  secara  sendirian,  tetapi  harus  dilakukan  secara
              bersama-sama lintas sektor, serta peran aktif civil society.
              "Di sinilah peran penting dari LSM serta partisipasi seluruh masyarakat," ucap Menaker Ida.

              Ia mengatakan, melakukan pendampingan terhadap tumbuh kembang pekerja anak merupakan
              sebuah kebahagiaan, terlebih jika dapat mengantarkan pekerja anak meraih cita-citanya.

              "Tidak  ada  kebahagiaan  yang  lebih  indah selain  menyaksikan  anak-anak  yang kita  dampingi
              menjadi anak-anak yang sukses," ucapnya.
              Lebih  lanjut  ia  mengatakan,  pendampingan  pekerja  anak  juga  harus dilakukan  karena  masa
              depan bangsa sangat ditentukan bagaimana kondisi anak-anak saat ini. Anak-anak saat inilah
              yang  akan  meneruskan  sejarah  bangsa  Indonesia  dan  membawa  Indonesia  menjadi  negara
              maju.
              "Jadi begitu luar biasanya karena kita menaruhkan masa depan Indonesia kepada  anak-anak
              kita hari ini," ucapnya.

              Untuk itu, ia menegaskan, hal yang harus dilakukan oleh semua pihak, ialah memastikan anak-
              anak mendapatkan tumbuh kembang yang baik, yakni tumbuh secara optimal, baik fisik, mental,
              sosial, maupun intelektualnya. Sebab dengan itulah masa depan Indonesia menjadi cerah.

              "Impossible kita bisa mencapai keinginan kita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju
              kalau kita tidak siapkan anak-anak kita dengan baik," jelasnya.

              Hadir pada acara tersebut Dirjen Binwasnaker, Haiyani Rumondang; Pejabat Pimpinan Tinggi
              Madya dan Pratama Kemnaker; Direktur Eksekutif Jaringan LSM Penanggulangan Pekerja Anak,
              Ahmad Marzuki; dan Ketua YPSI, Titin Kustini.

              Sebagai  informasi,  sejak  program  PPA-PKH  digulirkan,  yakni  2008  sampai  2019,  terdapat
              134.456 pekerja anak yang mendapatkan manfaat program tersebut. Dari jumlah 134.456, lebih
              dari 50 persen yang melanjutkan pendidikan, bahkan ratusan pekerja anak di antaranya mampu
              melanjutkan pendidikan menengah.












                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199