Page 345 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 345

Hingga, Rabu (7/10/2020) pukul 15.30 WIB,  Jokowi  belum merespon soal  UU Cipta Kerja  yang
              telah disahkan DPR.
              Padahal biasanya Presiden memberikan keterangan pers dari istana presiden di masa pandemi
              covid-19.

              Hanya Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang memiliki agenda hari ini yakni Kampanye Virtual Gerakan
              Nasional ASN, yang digelar Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) Rabu (7/10/2020).

              Diketahui, draf RUU Cipta Kerja diserahkan ke DPR oleh pemerintah pada Februari 2020 dan
              baru mulai dibahas pada 20 April 2020.

              RUU usulan pemerintah ini cenderung dikebut dibahas di DPR.

              Dikebutnya pembahasan RUU ini pun diakui oleh Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi
              Agtas.

              Ia mengatakan anggota DPR bahkan sengaja bekerja 7x24 jam hingga menggunakan waktu
              reses untuk merampungkan pembahasan RUU ini.

              Total, ada 64 kali rapat antara pemerintah dan DPR hingga akhirnya pembahasan beleid tersebut
              rampung. Ini terdiri atas 56 kali rapat panitia kerja dan enam kali rapat tim perumus atau tim
              sinkronisasi.
              "Dilakukan mulai hari Senin sampai dengan Minggu, dimulai dari pagi hingga malam dini hari,
              bahkan  masa  reses  pun  tetap  melaksanakan  rapat  baik  di  dalam  maupun  luar  gedung  atas
              persetujuan pimpinan DPR," kata Supratman saat membacakan laporan dalam Rapat Paripurna
              DPR beragendakan pengesahan RUU Cipta Kerja yang disiarkan Kompas TV, Senin (5/10/2020).

              Andil Presiden  Perlu diketahui bahwa bukan hanya DPR yang mengebut pembahasan RUU ini.
              Namun,  Presiden  Joko  Widodo  turut  memiliki  andil  di  dalam  cepatnya  pembahasan  produk
              legislasi tersebut.
              Awalnya,  Presiden    Jokowi    mengajak  DPR  untuk  membuat  dua  undang-undang  besar  saat
              berpidato di hadapan anggota DPR usai dilantik untuk periode kedua.

              "Pertama,  Undang-Undang  Cipta  Lapangan  Kerja.  Kedua,  Undang-Undang  Pemberdayaan
              UMKM," kata  Jokowi  di Gedung Parlemen, pada 20 Oktober 2019 lalu.

              Saat itu,  Jokowi  menyebut kedua UU itu akan menjadi omnibus law, yaitu sebuah UU yang
              sekaligus merevisi puluhan UU lainnya.

              Penyusunan UU itu dinilai penting untuk menyederhanakan sejumlah kendala regulasi yang ada,
              agar realisasi investasi di dalam negeri meningkat.

              Rencana  Jokowi  pun didukung oleh partai politik pengusungnya. Sekretaris Jenderal Partai
              Nasdem Johnny G Plate mengungkapkan, agar keinginan  Jokowi  terwujud dalam waktu cepat,
              usulan itu harus masuk ke dalam program legislasi nasional supaya pembahasannya mendapat
              prioritas.

              Dikebut  Selanjutnya, saat berbicara pada kegiatan "Kompas 100 CEO Forum" pada 28 November
              2019,  Jokowi  menyatakan, bahwa lolos tidaknya pembahasan omnibus law yang diusulkannya
              tergantung pada DPR.

              Saat itu, ia menyebut, pemerintah telah menyisir 74 UU yang akan terdampak omnibus law.
              Pemerintah pun berencana menyerahkan draf omnibus law ke DPR pada Desember 2019 atau
              Januari 2020.

                                                           344
   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350