Page 448 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 448

Saat  ini  pihaknya  terus  memantau  sambil  melihat  kenyataan  di  lapangan.  Yang  jelas,  Elly
              mengaku  tidak  akan  segan  mengajukan  judicial  review  ke  Mahkamah  Konstitusi  jika  dalam
              kenyataannya RUU tersebut justru merugikan pihak buruh.

              Sekretaris  Jenderal  Konfederasi  Serikat  Pekerja  (KSP)  BUMN  Achmad  Yunus  menilai,  ada
              beberapa pasal di RUU Cipta Kerja yang bakal memberatkan para buruh dan pekerja.

              Ketidakjelasan ini semakin menguat lantaran kelompok serikat pekerja yang dibawahinya saat
              ini belum mendapatkan lampiran sah aturan baru tersebut.

              "Kluster  ketenagakerjaan  memberikan  ketidakpastian  hukum, banyak  catatan  dan  saya  tidak
              hapal betul pasal-pasalnya, karena sedang tidak pegang dokumennya," ujar Yunus .

              Secara  garis  besar,  KSP  BUMN  disebutnya  sepakat  dengan  kelompok  buruh/pekerja  lainnya,
              bahwa  UU  Cipta  Kerja  bakal  melemahkan  posisi  tenaga  kerja,  dan  justru  memperkuat
              perusahaan pemberi kerja. Terkait penolakan ini, buruh berencana menggelar aksi penolakan
              UU Cipta Kerja.

              Meski  muncul  kekhawatiran  dari  kelompok  buruh  terkait  hak-haknya  yang  dinilai  terancam
              dengan kehadiran UU Cipta Kerja ini, pemerintah memastikan UU tersebut tidak akan membuat
              pekerja, termasuk buruh merugi.

              Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, UU Cipta  Kerja membuat para tenaga
              kerja akan banyak terbantu.
              Dalam undang-undang ini, salah satunya sudah diatur tentang bonus yang akan diterima para
              buruh. Bahkan telah diatur pula jam lembur para buruh.

              "Dalam UU tersebut sudah diatur bonus yang diterima buruh berbasis kinerja. Jumlah maksimal
              jam lembur juga ditambah dari tiga jam menjadi empat jam per hari. Ini tentunya menjadikan
              buruh lebih produktif," ujar Airlangga di Gedung DPR RI, Senin, 5 Oktober 2020.

              Dalam RUU Cipta Kerja juga menyebutkan, pemerintah akan membantu para karyawan yang
              terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan memberikan berbagai pelatihan kerja.

              Selain  itu,  jika  belum  mendapatkan  pekerjaan,  maka  pemerintah  akan  memberikan  bantuan
              berupa uang tunai, yang akan dibayarkan selama 6 bulan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
              "Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah hadir untuk membantu para karyawan yang di-PHK. Kalau
              belum  dapat  kerja,  mereka  akan  dapat  bantuan  berupa  gaji  dari  BPJS  Ketenagakerjaan,
              formatnya adalah asuransi," papar Airlangga.

              Menurut dia, selama ini, belum pernah ada jaminan terhadap tenaga kerja yang terkena PHK.
              Sehingga, masyarakat perlu menerima tujuan baik pemerintah melalui UU Cipta Kerja.

              "Ini yang belum pernah terjadi. Sebelumnya hanya ada jaminan kematian, jaminan kecelakaan
              kerja, dan jaminan hari tua. Siapa yang menjamin apabila terjadi PHK?," tegas Airlangga.

              Dia ikut memastikan cuti hamil dan cuti haid di RUU Cipta Kerja tidak dihapus. Pekerja wanita
              tetap bisa memanfaatkan cuti tersebut di waktu yang dibutuhkan. Cuti tersebut sudah diatur
              dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.

              "Jadi  (UU)  Cipta  Kerja  tidak  menghapus  cuti  haid  dan  cuti  hamil  yang  sudah  diatur  dalam
              Undang-Undang Ketenagakerjaan," kata Airlangga.





                                                           447
   443   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453