Page 504 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 504

"Kalau  ada  yang  inskonstitusional  maka  pasal-pasal  yang  dimintakan  dibatalkan  itu  jadi
              inskonstutisional dan karenanya batal. Tapi itu melalui judicial proses, kalau membatalkan ya
              enggak ada," tambah Bivitri.

              Lebih  lanjut,  setelah  UU  telah  selesai  dibahas,  tahapan  selanjutnya  adalah  pengesahan  dan
              pengundangan.

              "Pengesahan itu cuma tanda tangan Presiden, dan pengundangan itu yang diberikan nomor,"
              ujarnya.

              Kendati begitu, UU yang tidak ditandatangani Presiden juga tetap akan diundangkan.

              "Memang adalagi yang namanya Presiden tidak tanda tangan Undang-Undang. Tapi, itu tidak
              ada pengaruhnya terhadap batal atau tidaknya suatu Undang-Undang," kata Bivitri.

              "UU  karena  sudah  diketok,  akan  diundangkan  anyway  tapi  tanpa  tanda  tangan  presiden,"
              lanjutnya.

              Judicial review  Sebagai tambahan informasi, melansir indonesia.go.id, judicial review atau hak
              uji  materi  merupakan  proses  pengujian  peraturan  perundang-undangan  yang  lebih  rendah
              terhadap peraturan perundang-undangan lebih tinggi yang dilakukan oleh lembaga peradilan.

              Dalam  praktiknya,  judicial  review  undang-undang  terhadap  Undang-Undang  Dasar  1945
              dilakukan oleh MK.

              Sementara itu, pengujian peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU dilakukan
              oleh Mahkamah Agung (MA).

              Mengenai  judicial  review  ke  MK,  pemohon  adalah  pihak  yang  menganggap  hak  dan/atau
              kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu:  Bagaimana
              prosedur pengajuan perkara untuk judicial review MK?  Pengajuan permohonan judicial review
              ke  MK  diajukan  langsung  ke  gedung  MK  di  Jakarta  atau  bisa  secara  online  melalui  laman
              http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/.

              Permohonan     harus   ditulis   dalam   bahasa    Indonesia   baku,   ditandatangani    oleh
              pemohon/kuasanya dan dibuat dalam 12 rangkap.

              Permohonan yang dibuat harus memuat jenis perkara yang dimaksud, disertai bukti pendukung
              dengan sistematika:  Prosedur pendaftarannya sebagai berikut:

              a. Pemeriksaan kelengkapan permohonan panitera.

              b. Registrasi sesuai dengan perkara.

              Selain itu, perlu juga diketahui tentang pemberian salinan permohonan saat memasukkan berkas
              permohonan ke MK.

              1. Pengujian undang-undang  2. Sengketa kewenangan lembaga negara  3. Pembubaran Partai
              Politik  4. Pendapat DPR   ?".












                                                           503
   499   500   501   502   503   504   505   506   507   508   509