Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 100
bansos ini telah membantu mempertahankan status kebekerjaan pesertanya, serta mengurangi
laju pengangguran di tengah pandemi Covid-19.
Denni Puspa memaparkan, per Februari 2020, 41 % peserta Kartu Prakerja yang disurvei
mengaku tidak bekerja sebelum mengikuti program. Kemudian saat disurvei pada Agustus
hingga Oktober 2020, 13% dari peserta yang tidak bekerja tersebut telah berubah statusnya
dari menganggur menjadi bekerja. Survei evaluasi I ini melibatkan sekitar 2,4 juta peserta Kartu
Prakerja.
"Berdasarkan data Februari, ada sekitar 59% peserta program Kartu Prakerja yang memiliki
pekerjaan. Ketika disurvei pada Agustus hingga Oktober 2020, sebanyak 42% peserta yang
bekerja berhasil mempertahankan pekerjaannya," papar- Denni Puspa dalam seminar Peran
Program Kartu Prakerja dalam Pembangunan SDM di Masa Pandemi. Selasa (3/11).
Terkait pemanfaatan insentif Kartu Prakerja, Denni memaparkan sebanyak 96%
memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan. 75% untuk membayar listrik, dan
63%' untuk modal usaha.
Survei evaluasi II juga kem-bali dilakukan pada 4-31 Oktober 2020 dengan melibatkan sekitar
300.000 peserta. Dari survei tersebut, terlihat bahwa program Kartu Prakerja juga telah
mendorong kewirau-sahaan. di mana 25% dari peserta yang disurvei mengaku telah menjadi
wirausaha setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja.
Status Kepesertaan Dicabut
Hingga 10 gelombang pendaftaran. program Kartu Prakerja telah berhasil mendapatkan lebih
dari 5.59 juta peserta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5,2 juta peserta sudah membeli pelatihan.
4.94 juta telah menyelesaikan minimal satu pelatihan, dan 4.9 juta peserta telah menerima
insentif. Total insentif yang sudah disalurkan sebanyak Rp 5.7 triliun.
Denni menambahkan, hingga gelombang ke-10, kuota untuk peserta Kartu Prakerja di tahun ini
sebetulnya sudah terpenuhi. Namun, ada hampir 4<X).(XX) peserta yang statusnya dicabut
lantaran tidak memenuhi ketentuan program Kartu Prakerja.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 tahun 2020,
setiap penerima Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan untuk mengikuti pelatihan pertama
dalam waktu 30 hari sejak menerima Kartu Prakerja. Apabila tidak melakukan hal ini, maka
kepesertaannya akan dicabut.
"Kami telah membuka pendaftaran gelombang ke-11 untuk menggantikan peserta yang status
kepesertaannya dicabut," jelas Denni.
Dalam acara yang sama. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital. Ketenagakerjaan dan UMKM.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin juga menyampaikan. melalui
Program Kartu Prakerja, kompetensi para pencari kerja bani, pencari kerja yang alih profesi, atau
korban PHK diharapkan bisa ditingkatkan pada masa pandemi Covid-19 ini. Tentunya untuk bisa
membawa dampak jangka menengah dan panjang.
99