Page 586 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 586

Ringkasan

              Tunjangan Hari Raya bagi karyawan wajib diberikan paling lambat 7 hari sebelum lebaran Idul
              Fitri Hal ini berdasarkan Surat Edaran Menaker Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang pelaksanaan
              pemberian THR Keagamaan Tahun 2021 bagi para pekerja atau buruh di perusahaan. Selain itu,
              Kemnaker menegaskan bahwa pekerja kontrak dan pekerja outsourching tetap berhak menerima
              THR Keagamaan.



              ATURAN PEMBERIAN THR KARYAWAN, PEKERJA KONTRAK DAN OUTSOURCING
              TETAP BERHAK DAPAT, BESARANNYA?

              Tunjangan Hari Raya bagi karyawan wajib diberikan paling lambat 7 hari sebelum lebaran Idul
              Fitri Hal ini berdasarkan Surat Edaran Menaker Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang pelaksanaan
              pemberian THR Keagamaan Tahun 2021 bagi para pekerja atau buruh di perusahaan.

              Selain itu, Kemnaker menegaskan bahwa pekerja kontrak dan pekerja outsourching tetap berhak
              menerima THR Keagamaan.

              Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos )
              Kemnaker  Indah  Anggoro  Putri  memastikan  pekerja  dengan  status  outsourcing  (alih  daya),
              kontrak, ataupun pekerja tetap (PKWT dan PKWTT) berhak menerima THR Keagamaan.

              Pembayaran THR Keagamaan ini sesuai Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang
              Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh
              di Perusahaan.

              Putri berujar pada prinsipnya peraturan tersebut mewajibkan pengusaha untuk memberi THR
              Keagamaan secara penuh kepada pekerja/buruhnya pada H-7 Lebaran.

              "THR Keagamaan wajib diberikan dalam bentuk uang rupiah dan paling lambat 7 hari sebelum
              hari raya keagamaan, " kata Dirjen Putri dalam keterangannya Minggu (25/4/2021).

              Dijelaskan Dirjen Putri, ada tiga jenis pekerja/buruh yang berhak memperoleh THR Keagamaan.

              Pertama,  pekerja/buruh  berdasarkan  PKWT  (Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu)  atau  PKWTT
              (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) yang memiliki masa kerja 1 bulan secara menerus atau
              lebih.

              Kedua, pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung sejak
              H-30 hari sebelum hari raya keagamaan.

              Ketiga, pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, apabila
              dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.
              "THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu," tegasnya.

              Ia menjelaskan dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status kerja.

              "Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan atau
              lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka berhak
              mendapatkan THR juga," ujar Dirjen Putri.
              Ketentuan besarnya THR berdasarkan peraturan THR Keagamaan adalah 1 bulan upah untuk
              pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih.



                                                           585
   581   582   583   584   585   586   587   588   589   590   591