Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 52
2016, bersama-sama BP2MI untuk meninjau penempatan PMI ke Negara penempatan Malaysia.
Ini disebabkan karena Malaysia belum secara utuh memberikan pelindungan kepada PMI.
"Adanya kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu penyiksaan kepada seorang PMI di Malaysia oleh
sepasang majikan yang mendera secara keji PMI hingga seluruh badan, telah membuktikan
bahwa ini adalah pelanggaran berat," kata Benny dalam silaturahmi Nasional bersama Perusahan
Penempatan Pekerja Migran (P3MI) di Depok, Kamis (26/11).
Benny mengecam keras dan meminta tidak boleh lagi terjadi kasus-kasus serupa menimpa para
PMI. Pesan Presiden sudah sangat jelas, bahwa berikan pelindungan kepada PMI dari ujung
rambut sampai ujung kaki.
"Ini mengandung makna yang sangat dalam, saya selalu katakan PMI adalah pejuang, mereka
adalah pahlawan devisa dan pahlawan bagi keluarganya," pungkasnya. Perlakuan keji ini sudah
melukai perasaan kita sebagai sebuah bangsa dan merupakan penghinaan bagi negara kita,"
tegasnya.
BP2MI akan meminta kepada Menteri BUMN akan mengalokasikan pekerja PMI yang ada di
Malaysia untuk bekerua PTPN untuk sektor perkebunan yang selama ini mendominasi Malaysia.
Selain itu juga pekerja di sektor konstruksi dapat dimaksimalkan bekerja di perusahaan BUMN
sektor konstruksi seperti Wika, PP, Adhikarya dan Hutama Karya dll.
Mei Herianti lahir 7 Mei 1994, ia telah bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT)
dengan nomor Passpor AU666196.
Mei Herianti diberangkatkan secara prosedural melalui proses di UPT BP3MI Jakarta dan
mempunyai Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).
November 2020 Polisi diraja Malaysia (PDRM) melakukan operasi penggerebekan sebuah rumah
beralamat di Nomor 23 Jalan J Taman Batu 52000 Kuala Lumpur.
Tujuan penggerebekan adalah untuk menyelamatkan seorang PLRT bernama Mei Haryanti yang
diduga disiksa oleh majikannya secara keji.
Operasi didasari laporan Tenaganita Petaling yang berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur
setelah Tenaganita menerima aduan masyarakat sekitar yang melihat korban dibiarkan tidur di
teras oleh majikan di dalam kondisi yang mengenaskan.
Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur karena kondisinya yang cukup
memprihatinkan.
"BP2MI dan KBRI akan terus melakukan pendampingan proses hukum kasus ini untuk
memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sekaligus perlindungan terhadap
korban," tegas Benny.
51