Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2021
P. 50

Sebelumnya,  Kejaksaan  Agung  (Kejagung)  melakukan  pemeriksaan  terhadap  sejumlah  saksi
              dalam Dugaan Perkara Tindak Pidana Korupsi pada Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi
              oleh PT. Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

              Kepala  Pusat  Penerangan  Hukum  Kejagung,  Leonard  Eben  Ezer  Simanjuntak  mengatakan,
              pemeriksaan ini berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-02/F.2/Fd.2/01/2021 yang
              ditunjukan kepada Tim Jaksa Penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus untuk
              memulai pemeriksaan kepada beberapa saksi.

              "Berdasarkan  jadwal  yang  tertera,  pada  Selasa,  19  Januari  2020  (hari  ini)  akan  dilakukan
              pemeriksaan pada sepuluh orang saksi dan sepuluh orang saksi di hari Rabu 20 Januari 2020
              (besok)," katanya dalam keterangannya, Selasa (19/1/20211).

              Dia  mengungkapkan,  bila  keseluruhan  saksi  yang  mencapai  20  orang  tersebut  merupakan
              pejabat dan karyawan Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan Jakarta.

              "20 orang saksi merupakan pejabat dan karyawan Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan Jakarta,"
              ujarnya.

              Sementara, Leonard menyampaikan, pada Senin 18 Januari 2021 kemarin. Tim Jaksa Penyidik
              telah  melakukan  penggeledahan  di  Kantor  Pusat  BPJS  Ketenagakerjaan  di  kawasan  Jakarta
              Selatan dan menyita data serta dokumen.

              Tidak  lupa,  ia  menuturkan  proses  pelaksanaan  pemeriksaan  tetap  memperhatikan  protokol
              kesehatan  pencegahan  dan  penanggulangan  pandemi  Covid-19  dengan  menerapkan  3  M,
              memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

              Sebelumnya diketahui jika Penyidik Kejaksaan Agung sedang menyelidiki dugaan tindak pidana
              korupsi di BPJS Ketenagakerjaan, dengan nilai investasi mencapai triliunan.
              "BPJS saat ini masih kita lihat karena transaksinya banyak seperti Jiwasraya. Nilainya sampai
              Rp43 triliun sekian di reksadana dan saham," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana
              Khusus (Jam Pidsus) Kejagung, Febri Ardiansyah, Selasa (29/12/2020) waktu lalu.

              Namun  demikian  pada  kala  itu,  Febri  mengatakan  bila  Kejagung  masih  melihat  proses
              penelusuran dana investasi untuk melihat apakah ada pelanggaran hukum yang dilakukan.

              Bila terbukti pihak Kejagung akan mendalami kasus ini, namun jika tidak ada penyimpangan
              yang  merugikan  negara  melainkan  hanya  risiko  bisnis.  Penyidik  akan  menghentikan  proses
              perkara dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di BPJS Ketenagakerjaan.

              Reporter : Bachtiarudin Alam Sumber: Merdeka.






















                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55