Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2021
P. 54

Judul               KBRI Riyadh bebaskan dan pulangkan WNI usai advokasi selama 8
                                    tahun
                Nama Media          antaranews.com
                Newstrend           Kepulangan PMI Sumarwini
                Halaman/URL         https://www.antaranews.com/berita/1957620/kbri-riyadh-bebaskan-
                                    dan-pulangkan-wni-usai-advokasi-selama-8-tahun
                Jurnalis            Aria Cindyara
                Tanggal             2021-01-20 15:25:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen Binapenta
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              positive - Sumarwini (None) Alhamdulillah ya Rabbi. Terima kasih KBRI Riyadh yang telah banyak
              membantu saya



              Ringkasan

              Setelah memberikan pendampingan selama delapan tahun, Kedutaan Besar RI di Riyadh, Arab
              Saudi,  berhasil  memulangkan  pekerja  migran  Indonesia  asal  Jember  yang  telah  dijatuhkan
              tuntutan denda sebesar 5,6 miliar rupiah dan telah menghuni penjara setempat selama lima
              tahun. Dalam keterangan tertulis KBRI Riyadh yang diterima di Jakarta, Rabu, PMI atas nama
              Sumarwini meninggalkan kampung halamannya pada tahun 2006 guna mencari pekerjaan dan
              memperbaiki nasib di Arab Saudi.



              KBRI RIYADH BEBASKAN DAN PULANGKAN WNI USAI ADVOKASI SELAMA 8 TAHUN

              Setelah memberikan pendampingan selama delapan tahun, Kedutaan Besar RI di Riyadh, Arab
              Saudi,  berhasil  memulangkan  pekerja  migran  Indonesia  asal  Jember  yang  telah  dijatuhkan
              tuntutan denda sebesar 5,6 miliar rupiah dan telah menghuni penjara setempat selama lima
              tahun.

              Dalam keterangan tertulis KBRI Riyadh yang diterima di Jakarta, Rabu, PMI atas nama Sumarwini
              meninggalkan kampung halamannya pada tahun 2006 guna mencari pekerjaan dan memperbaiki
              nasib di Arab Saudi.

              Namun, usai bekerja selama dua tahun di rumah majikan di kota itu, ia dituduh telah melakukan
              tindak  kekerasan  dan  perbuatan  tidak  sewajarnya  kepada  dua  anak  majikan  yang  masih  di
              bawah umur pada tahun 2008.




                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59