Page 36 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 36

berbagai  insentif  dan  bantuan  sosial  agar  daya  beli  pekerja  tidak  merosot  serta  pemulihan
              ekonomi terjaga.
              Data indikator perekonomian yang dibutuhkan untuk menghitung besaran upah minimum 2022
              akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (5/11/2021) ini. Setelah data terkumpul,
              upah  minimum  hasil  ketetapan  ditargetkan  dapat  diumumkan  oleh  Ke-menterian
              Ketenagakerjaan pada pekan depan.

              Berdasarkan  simulasi  kasar,  kenaikan  upah  minimum  dengan  menggunakan  formula  baru
              berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja diperkirakan tidak akan
              setinggi ta-hun-tahun sebelumnya. Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) menilai, kenaikan
              upah minimum jadi lebih moderat dengan perkiraan kenaikan di kisaran 2-3 persen dari upah
              minimum yang berlaku saat ini (Kompas, 26/10/2021).

              Sebagai perbandingan, lima tahun terakhir, kenaikan upah minimum selalu di atas 8 persen.
              Upah  sempat  naik  22,2  persen  pada  2014.  Saat  itu,  upah  minimum  masih  ditetapkan
              berdasarkan  survei  komponen  kebutuhan  hidup  layak  (KHL).  Pasca-UU  Cipta  Kerja,  upah
              ditetapkan berdasarkan rumus baru yang bertumpu pada data indikator makroekonomi yang
              dirilis BPS.

              Sebagai  contoh,  upah  minimum  yang  berlaku  di  DKI  Jakarta  saat  ini  adalah  Rp  4,27  juta.
              Mengacu  pada  formula  baru,  jika  pertumbuhan  ekonomi  Jakarta  diasumsikan  tumbuh  6,01
              persen, inflasi 3 persen, rata-rata konsumsi per kapita Rp 2,15 juta, lalu rata-rata jumlah anggota
              rumah  tangga  4,3,  dan  rata-rata  anggota  rumah  tangga  yang  bekerja  1,8,  besaran  upah
              minimum  Jakarta  Rp  4,36  juta.  Jika  menggunakan  rumus  lama,  dengan  asumsi  nilai
              pertumbuhan  ekonomi  dan  inflasi  yang  sama,  besaran  upah  minimum  Jakarta  yang  didapat
              adalah Rp 4,66 juta.

              Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia Mohammad Faisal, Kamis (4/11),
              berpendapat, daya beli pekerja perlu dijaga di tengah krisis karena akan menentukan konsumsi
              rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi. Jika daya beli tergerus, konsumsi agregat melemah
              dan pemulihan ekonomi pascapandemi akan terhambat.

              Karena itu, kenaikan upah minimum di tengah krisis adalah keniscayaan. Jika upah minimum
              tahun  depan  tidak  naik  secara  signifikan,  hal  itu  akan  turut  berdampak  pada  daya  beli
              masyarakat. Apalagi, akibat pandemi, pemotongan upah sudah terjadi di mana-mana.
              Menurut dia, perlu ada jalan tengah agar kebijakan upah minimum tidak menggerus daya beli
              pekerja,  tetapi  juga  tidak  memberatkan  pelaku  usaha  yang  saat  ini  belum  pulih  penuh  dari
              dampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

              "Tidak bisa dibebankan semua kepada pengusaha karena sebagian pengusaha juga sedang seret
              saat ini. Harus ada intervensi pemerintah juga untuk menjaga daya beli pekerja," ujarnya saat
              dihubungi.

              Faisal  mengatakan,  pemerintah  perlu  menyeimbangkan  kenaikan  upah  minimum  yang  tipis
              dengan kebijakan perlindungan sosial dan insentif bagi kalangan pekerja. Misalnya, menjadikan
              bantuan  subsidi  upah  sebagai  program  rutin  tahunan  yang  diberikan  secara  lebih  luas.
              Masalahnya, ada kemungkinan anggaran perlindungan sosial mulai dikurangi karena pemerintah
              mau menekan defisit anggaran.
              Menunggu BPS






                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41