Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 82
alias setengah dari patokan jumlah pesangon yang diatur dalam Pasal 39 (2) RPP tersebut.
Namun, pekerja akan tetap mendapatkan uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian
hak.
Hal ini juga berlaku untuk korban PHK karena terjadi pengambilalihan perusahaan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan syarat kerja dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan
hubungan kerja, dan perusahaan melakukan efisiensi yang disebabkan perusahaan mengalami
kerugian.
Kemudian, perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan mengalami kerugian secara terus
menerus selama 2 tahun atau mengalami kerugian tidak secara terus menerus selama 2 tahun,
perusahaan tutup yang disebabkan keadaan memaksa (force majeur), dan perusahaan dalam
keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang yang disebabkan perusahaan mengalami
kerugian.
Berikutnya, perusahaan pailit, dan pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur
dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, dan sebelumnya
telah diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut.
Sementara itu, uang pesangon diberikan 1 kali ketentuan Pasal 39 ayat 2 berlaku untuk korban
PHK yang disebabkan perusahaan melakukan penggabungan, peleburan atau pemisahan
perusahaan dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja atau pengusaha tidak
bersedia menerima pekerja/buruh.
Pemerintah tegas menepis soal pesangon dibayar setengah. Staf Ahli Kemenko Bidang
Perekonomian Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko
Perekonomian Elen Setiadi menjelaskan angka-angka yang diatur dalam RPP itu merupakan
angka dasar yang diambil di dalam UU Cipta Kerja. Menurutnya, untuk setiap jenis PHK akan ada
lagi angka pengalinya.
"Kalau dibilang setengah tidak betul itu. Di UU udah diatur, kalau masa kerja sekian, maka dapat
sekian, yg di UU itu sebagai angka dasar, nanti ada pengalinya lagi," kata Elen dalam konferensi
pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Elen menjelaskan misalnya PHK karena pekerjanya meninggal maka jumlah penghitungan
pesangonnya akan dikali 2, begitu juga apabila yang di-PHK cacat atau sakit berkepanjangan.
PHK karena pensiun akan dikalikan 0,75.
"Misalnya untuk pensiun ada angka pengalinya, untuk meninggal paling tidak uang pesangon 2
kali dari yang diatur. Kalau dia cacat atau sakit berkepanjangan, angka pengalinya adalah
pesangonnya 2 juga," kata Elen.
"Kalau pensiun kalau tidak salah 0,75, jadi itu ada basis penghitungannya," sambungnya.
81

