Page 160 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 160

kepada Gubernur Anies Baswedan dan mendesak Mendagri dan Menaker memberi sanksi kepada
              Gubernur Anies.
              Ketiga  langkah  tersebut  diambil  karena  kenaikan  UMP  DKI  sebesar  5,1%  telah  melanggar
              formula  penentuan  UMP  yang  dimuat  dalam  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021
              tentang Pengupahan dan keputusan kenaikan tersebut diambil secara sepihak oleh Gubernur
              Anies.

              Menanggapi langkah yang diambil Apindo dan Kadin itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria
              mengajak para pengusaha untuk kembali berdialog dan berdiskusi soal kenaikan UMP. Menurut
              Riza, keputusan yang diambil Gubernur Anies semata-mata untuk memberikan rasa adil bagi
              semua pihak baik pekerja, pengusaha, dan masyarakat.

              "Kalau pengusaha nanti kalau ada keberatan silahkan disampaikan, kita bisa duduk, diskusi dan
              dialog," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/10/2021).

              Menurut  Riza,  pengusaha  seharusnya  bisa  mengerti  dan  memahami  bahwa  salah  satu  hal
              penting yang menjamin usahanya bisa sukses dan berhasil adalah kesejahteraan para pekerja
              atau buruh. Karena itu, kata dia, keberadaan pengusaha dan buruh harus saling menguntungkan
              dan bisa memberikan rasa keadilan bagi semuanya.

              "Pengusaha  kan  ingin  juga  usahanya  maju  dan  sukses,  kalau  ingin  maju  dan  sukses  harus
              menunjukan  keadilan,  harus  juga  memperhatikan  kesejahteraan  karyawannya,  karena
              pengusaha tidak bisa tanpa buruh, buruh tidak bisa tanpa pengusaha, semua ini harus bersinergi,
              bekerjasama," imbuh Riza.

              Lebih lanjut, Riza mengatakan, nilai kenaikan UMP DKI 2022 sangat kecil jika menggunakan
              formula yang diatur dalam PP Nomor 36 Tahun 2021, yakni sekitar Rp 37.000 lebih atau naik
              0,85% dari UMP DKI Tahun 2021. UMP 2021 sebesar Rp 4.416.186 dan jika naik 0,85% maka
              menjadi Rp 4.493.724.
              Padahal, kata Riza, dalam 8 tahun terakhir kenaikan UMP DKI selalu di atas angka inflasi dan
              pertumbuhan ekonomi. Karena itu, Pemprov melakukan revisi atas kenaikan UMP 2022 menjadi
              5,1% atau naik sebesar Rp 225.667 sehingga UMP 2022 menjadi Rp 4.641.854.

              "Kenaikan 0,8% itu tidak memberikan rasa keadilan karena itu Pak Gubernur menaikkan menjadi
              5,1% untuk memberikan rasa adil bagi semua," pungkas Riza.

              Sumber: BeritaSatu.com

























                                                           159
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165