Page 162 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 162

Kemnaker Chairul Fadhly Harahap menyayangkan revisi UMP yang dilakukan Anies itu. Apalagi,
              hal ini kemudian menimbulkan polemik di masyarakat.


              KEMNAKER BUKA SUARA SOAL POLEMIK ANIES REVISI UMP

              Kementerian Ketenagakerjaan buka suara soal polemik upah minimum provinsi ( UMP ) DKI
              Jakarta  2022  yang  terjadi  usai  Gubernur  Anies  Baswedan  merevisi  besaran  upah  yang
              sebelumnya telah ditetapkan cuma naik Rp37 ribu menjadi naik Rp225 ribu.
              Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap menyayangkan revisi UMP yang dilakukan
              Anies itu. Apalagi, hal ini kemudian menimbulkan polemik di masyarakat.

              Untuk itu, kementeriannya bakal memediasi setiap pihak yang berselisih terkait UMP DKI Jakarta
              2022, yaitu pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja atau buruh. Selain itu, kementerian juga
              akan  berkoordinasi  dengan  Kementerian  Dalam  Negeri  dalam  rangka  pembinaan  dan
              pengawasan.

              "Kemnaker siap hadir untuk memfasilitasi jika ada perbedaan pandangan termasuk kenaikan
              upah minimum di DKI, karena unsur pembinaannya yang kita kedepankan," ucap Chairul dalam
              keterangan resmi, Selasa (21/12).

              Kendati  begitu,  ia  menekankan  penetapan  UMP  2022  seharusnya  mengikuti  formula  yang
              tertuang di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Sikap kita adalah penetapan upah minimum harus tetap mengacu pada PP Nomor 36 Tahun
              2021 tentang Pengupahan," jelasnya.

              Selain itu, penetapan juga harus melewati musyawarah tripatrit antara pemerintah, pengusaha,
              dan serikat pekerja.

              "Upah minimum itu penetapannya telah disepakati oleh tiga pihak, upah itu memang hak pekerja
              tapi juga harus diingat dan disesuaikan dengan kemampuan pengusaha," katanya.


              Sebelumnya, Chairul memberi sinyal revisi UMP tidak serta merta salah bila merujuk PP 36/2021.
              Sebab, menurut PP, pemerintah pusat memang memberi pedoman formula perhitungan besaran
              UMP kepada kepala daerah. Tetapi, keputusan dan penetapan akhir sebenarnya ada di kepala
              daerah.

              "Terkait  upah,  memang  leading  sectornya  Kemnaker,  tapi  penetapan  itu  harus  bicara
              kewenangan dan dalam hal ini ditetapkan kepala daerah. Jadi kalau tidak ikuti regulasi yang ada,
              referensi kita Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah," ujarnya
              terpisah kepada CNNIndonesia.com.

              Sementara berdasarkan Pasal 68 UU 23/2014, kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang
              tidak  melaksanakan  program  strategis  nasional  dikenai  sanksi  administratif  berupa  teguran
              tertulis oleh menteri untuk gubernur dan/atau wakil gubernur serta oleh gubernur sebagai wakil
              pemerintah pusat untuk bupati dan/atau wakil bupati atau wali kota dan/atau wakil wali kota.

              Sanksi ini berupa teguran tertulis sampai dua kali berturut-turut. Bila kepala daerah tetap tidak
              melaksanakan,  maka  bisa  diberhentikan  sementara  selama  tiga  bulan.  Namun,  jika  setelah
              pemberhentian sementara tetap tidak dilakukan, maka bisa diberhentikan secara permanen.

              "Kalau bicara soal upah minimum itu merupakan program strategis nasional yang wajib dipatuhi
              dan dilaksanakan oleh kita semua," imbuhnya.

                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167