Page 165 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 165
Namun keputusan tersebut, kata Riza, diambil untuk memenuhi rasa keadilan bagi para buruh
yang kenaikan upahnya tak sepadan dengan tingkat inflasi.
"Jadi ini semua untuk memberi rasa keadilan. Memang ini (revisi kenaikan UMP) belum sesuai
dengan PP 36," ujar Riza dalam rekaman suara, Selasa (21/12/2021).
Riza mengatakan, Anies membuat formula baru untuk menyesuaikan revisi UMP DKI Jakarta.
Tujuan membuat formula perhitungan baru agar rasa keadilan bisa tercapai.
Upaya untuk merevisi kenaikan UMP Jakarta 2022, kata Riza, merupakan bentuk kebijakan
Pemprov DKI untuk memberikan solusi yang terbaik bagi warga Jakarta.
Keputusan tersebut juga dinilai bisa menghadirkan kesejahteraan untuk karyawan dan buruh
perusahaan.
"Pengusaha kan ingin juga usahanya maju dan sukses kalo ingin maju dan sukses harus
menunjukan keadilan, harus juga memperhatikan kesejahteraan karyawannya," kata Riza.
Sebagai informasi, 21 November 2021 Anies resmi mengeluarkan Keputusan Gubernur
mengesahkan kenaikan UMP DKI Jakarta sebesar 0,8 persen.
Namun Anies merevisi keputusan tersebut dengan siaran pers yang diunggah di situs pejabat
pengelola informasi dokumentasi (PPID) DKI Jakarta Sabtu (17/12/2021) lalu.
Anies menyebut revisi UMP 5,1 persen tersebut merupakan hal yang layak bagi pekerja dan
terjangkau untuk pengusaha.
"Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud apresiasi bagi
pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke depan,
ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," kata Anies.
Kebijakan Anies mengundang pro dan kontra dari kalangan buruh dan pengusaha.
Buruh yang mendapat angin segar dari Anies meminta agar seluruh pimpinan daerah bisa
menaikan upah minimum seperti yang terjadi di DKI Jakarta.
Sedangkan para pengusaha merasa kebijakan Anies adalah kebijakan sepihak yang merusak
iklim dunia usaha dan mengancam akan menuntut keputusan kenaikan UMP itu ke Pengadilan
Tata Usaha Negara.
164