Page 65 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 65

"DKI  ini kota  administratif  semua  ada  di  provinsi,  jadi  kalau  kebijakan di  provinsi  semuanya
              mengikuti formula yang lama, itu naiknya kecil sekali, bayangkan masa naiknya Rp37 ribu atau
              0,8 persen, tidak sampai satu persen, kan belum memenuhi rasa keadilan," imbuhnya.

              Gubernur DKI Anies Baswedan kemudian merevisi penetapan UMP 2022 di Jakarta yang naik 5,1
              persen atau sebesar Rp225.667 menjadi Rp4.641.854 pada Sabtu (18/12). Angka itu merevisi
              Keputusan  Gubernur  (Kepgub)  DKI  Nomor  1395  tahun  2021  tentang  UMP  2022  pada  21
              November 2021 dengan penyesuaian 0,8 persen atau sebesar Rp37.749 menjadi Rp4.493.724.

              Gubernur DKI Anies Baswedan beralasan revisi tersebut berdasarkan kajian Bank Indonesia yang
              memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan
              5,5  persen.  Kemudian  inflasi  diproyeksi  akan  terkendali  sebesar  3  persen  atau  berada  pada
              rentang 2 hingga 4 persen.

              Begitu  juga  kajian  Institute  For  Development  of  Economics  and  Finance  (Indef)  yang
              memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 4,3 persen juga menjadi
              pertimbangan.

              Sementara itu, untuk revisi UMP 2022 yang naik 5,1 persen hingga saat ini Gubernur DKI belum
              menerbitkan  Keputusan  Gubernur,  sesuai  dengan  pasal  29  dalam  PP  36  tahun  2021  yang
              mewajibkan UMP ditetapkan melalui Kepgub. Sedangkan, pada pasal 4 dalam PP 36/2021 juga
              disebutkan pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan pengupahan wajib berpedoman
              pada kebijakan pemerintah pusat.















































                                                           64
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70