Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MARET 2021
P. 26

Bagi Elly mengapa penghitungan upah minimum harus berdasarkan KHL karena saat ini terdapat
              berbagai  hal  seperti  pandemi  Covid-19  menyebabkan  adanya  pengurangan  gaji  buruh,
              pengurangan jam kerja akibat banyak buruh dirumahkan dan pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Meski  begitu,  Elly  pun  berpendapat  bahwa  seharusnya  Nomor  36  tahun  2021  tentang
              Pengupahan ini belum bisa dilaksanakan mengingat saat ini masih ada beberapa pihak yang
              mengajukan judicial review Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang menjadi
              payung hukum penerbitan PP. PP ini juga akan menjadi mubazir apabila Mahkamah Konstitusi
              mengabulkan permohonan pencabutan beberapa pasal di UU Cipta Kerja.

              Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar
              menilai, penetapan upah dengan PP 36.2021 menjadi lebih rumit bagi pekerja. Sebab, dengan
              beleid  baru  ini  pekerja  menjadi  tak  bisa  lagi  memperhitungkan  dengan  sederhana  potensi
              kenaikan upah ke depan lantaran banyak hal yang perlu jadi pertimbangan penghitungan upah.
              "Padahal, dasarnya harus KHL untuk menetapkan upah," ujar dia.

              Meskipun buruh tidak setuju dengan aturan baru ini, mereka belum berencana melakukan protes
              ke pemerintah dengan cara turun ke jalan. Sebelumnya Komite Tetap Ketenagakerjaan Kadin
              Indonesia Bob Azam mengatakan, formulasi perhitungan upah minimum dalam PP pengupahan
              lebih representatif

              karena sudah mempertimbangkan banyak hal yang jadi keberatan pengusaha.

              Ia menganggap PP baru merupakan simplifikasi PP 78/2015 yang menggunakan penghitungan
              mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional. "(PP 78/2015) Justru banyak
              menimbulkan masalah, banyak perusahaan yang tidak bisa memenuhi penetapan upah," kata
              Bob.

              Dia  mengatakan,  perhitungan  upah  minimum  provinsi  saat  ini  akan  lebih  menggambarkan
              kondisi  riil  upah  setiap  provinsi.  Selain  itu,  Bob  bilang,  penyesuaian  upah  minimum
              kabupaten/kota yang menggunakan indikator pertumbuhan ekonomi atau inflasi tingkat provinsi
              agar  membuat  tidak  jauhnya  perbedaan  upah  minimum  antar  satu  kabupaten/kota  dengan
              kabupaten/kota lainnya.


              "Saat ini upah antar daerah jomplang perbedaannya," jelas dia.
              Pengusaha  merasa  keberatan  jika  setiap  kenaikan  upah  minimum  tidak  dibarengi  dengan
              peningkatan produktivitas. Jika tidak dibarengi peningkatan produktivitas, maka akan berdampak
              pada kenaikan harga.

              "Kalau kami tidak bisa (meningkatkan produktivitas), berarti akan menyebabkan kenaikan harga.
              Konsumen  kan  tidak  gampang  menerima  kenaikan  harga,  dan  itu  akan  memacu  terjadinya
              inflasi. Yang pada akhirnya menurunkan daya beli pekerja juga," terang dia





















                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31