Page 100 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 100

TANGKAL HOAKS OMNIBUS LAW, MENAKER AJAK BURUH PEREMPUAN NGUMPUL
              BARENG
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengajak dialog para buruh perempuan yang
              berasal  dari  sejumlah  Serikat  Pekerja  atau  Serikat  Buruh  dalam  rangka  sosialisasi  Undang-
              Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Dialog dihadiri oleh perwakilan Konfederasi Serikat Pekerja
              Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Yorrys,  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Sinergi  (KSPS)  BUMN,  K2N
              Konfederasi  Serikat  Buruh  Seluruh  Indonesia  (KSBSI),  Forum  Guru  dan  Dosen  DKI  Jakarta,
              K.Sarbumusi, Perempuan Pelaut (PIT), SP Bulog FST BUMN, Sekar Sejahtera AJS FSE BUMN,
              K2P KSBSI, Federasi Serikat Buruh Konstruksi dan Informal, Federasi Serikat Pekerja Logam
              Metal  dan  Elektronik,  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Nasional  (KSPN)  dan  Koalisi  Perempuan
              Indonesia serta Solidaritas Perempuan.

              "Hari ini spesial, karena yang hadir perempuan semua. Sosialisasi dengan para pekerja/buruh ini
              penting sebelum arus informasi jauh kemana-mana," ungkap Ida dalam acara sosialisasi bertajuk
              Mendengar Pekerja/Buruh Perempuan Bicara UU Cipta Kerja di Gedung Kemenaker, Jakarta,
              Kamis (15/10/2020).
              Menurut dia sosialisasi terkait UU Sapu Jagad tersebut penting dilakukan untuk menghindari
              terjadinya  informasi  yang  salah  atau  hoaks  yang  menyebar  cukup  kencang  di  masyarakat.
              Penyebaran informasi yang salah tentu akan menimbulkan persepsi yang salah terhadap UU
              Cipta Kerja. Sebab itu, sosialisasi penting guna menghindari terjadinya distorsi informasi. "Saya
              senang sekali, teman-teman memilih tabayyun secara langsung, mendengarkan secara langsung
              dibanding menelan mentah-mentah seluruh informasi terkait UU Cipta Kerja, " ucap Ida.

              Di depan buruh perempuan, Ida menandaskan alasan disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi UU.
              Pihaknya mengungkapkan bahwa UU tersebut dibuat untuk membuka kesempatan kerja yang
              lebih luas lagi. Begitu juga dengan para pekerja, imbuhnya tidak perlu khawatir karena regulasi
              tersebut  dibuat  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  buruh.  Bahkan  bagi  korban  Pemutusan
              Hubungan  Kerja  (PHK)  dipastikan  tetap  memperoleh  pesason  ditambah  lagi  jaminan
              ketenagakerjaan  dari  pemerintah.  "Bagi  pekerja  atau  buruh  yang  mengalami  PHK,  ada
              peningkatan perlindungan hak-hak mereka, " katanya.

              Tak hanya itu, UU Cipta Kerja juga untuk mendorong produktivitas kerja. Persoalan pendidikan
              pekerja di Indonesia yang kebanyakan setingkat SMA ke bawah menyebabkan produktivitas kerja
              Indonesia tertinggal dibanding beberapa negara lain.

              Dia  mengatakan  bahwa  berdasarkan  kajian  yang  dilakukan  pemerintah,  apabila  tidak  ada
              reformasi struktural dan percepatan transformasi ekonomi dikhawatirkan lapangan kerja akan
              pindah ke negara lain yang lebih kompetitif. Penduduk yang belum bekerja akan semakin tinggi
              dan Indonesia terjebak dalam middle income trap. Sementara Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi
              berharap sosialisasi UU Cipta Kerja ini mampu meluruskan kesimpangsiuran informasi tentang
              UU Cipta Kerja di masyarakat. "Mudah-mudahan informasi UU Cipta Kerja yang tadinya belak-
              belok, segera bisa kita luruskan, " kata Anwar.

              Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Serikat Pekerja Bulog Feby menyampaikan bahwa
              pihaknya  mulai  memahami  berbagai  persoalan  yang  ada  di  UU  Cipta  Kerja  yang  selama  ini
              menjadi perdebatan di masyarakat. Terutama terkait keberadaan ketetapan UU Nomor 13 Tahun
              2003 tentang Ketenagakerjaan yang tidak diakomodir di dalam UU Cipta Kerja masih berlaku
              atau  tidak.  Namun  demikian,  Feby  menyarankan  kepada  Ida  supaya  ke  depan  memberikan
              penjelasannya  lewat  acara  ringan  seperti  yang  baru  saja  dilakukan  melalui  podcast  Deddy
              Corbuzier. Menurut Feby, penyampaian melalui acara artis itu selain banyak pendengarnya juga
              memudahkan masyarakat dalam memahami persoalan yang sebenarnya."Mungkin saran saya,
              itu perlu diperbanyak kegiatan sosialisasi seperti acara-acara Deddy Corbuzier. Mungkin perlu
              datang dengan Raffi Ahmad atau artis-artis lainnya," kata Feby.(nng).
                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105