Page 97 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 97

Judul               Tak Mampu Bayar Pesangon, Pengusaha Ungkit Keburukan Penetapan
                                    Aturannya
                Nama Media          sindonews.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://ekbis.sindonews.com/read/197664/34/tak-mampu-bayar-
                                    pesangon-pengusaha-ungkit-keburukan-penetapan-aturannya-
                                    1602767428
                Jurnalis            Giri Hartomo
                Tanggal             2020-10-15 20:21:00
                Ukuran              0

                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif


              Narasumber

              negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia) Itu kalau 32 sulit
              sekali. Jadi kalau 32 kondisi di lapangan kan memang berat sekali

              neutral - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia) Selain pesangon kami
              juga harus mencadangkan yang namanya biaya untuk jaminan sosial. Kami harus membayar
              iuran untuk BPJS Ketenagakerjaan dan juga kesehatan. Kalau kita bicara di jaminan sosial saja
              sudah  10,24%  sampai  11,74%.  Ada  perbedaannya  karena  di  jaminan  kecelakaan  kerja,
              preminya tergantung risiko

              negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia) Belum lagi nanti
              dari upah sebulan karena kenaikan upah minimum. Jadi kondisi itu yang membuat pada saat
              pesangon diberikan itu perusahaan banyak yang tidak mampu. Mayoritas tidak mampu

              negative  -  Hariyadi  Sukamdani  (Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia)  Saya  juga  ikut
              waktu pembahasan UU 13/2003. Mohon maaf, waktu itu juga rada ngawur. Pokoknya taruh aja
              satu angka tanpa kajian akademik melibatkan aktuaria, itu tidak ada. Saya ingat banget waktu
              itu kondisinya tidak seperti itu. Seingat saya waktu itu di bawah 19 kali. Kalau tidak salah kita
              bicaranya hanya 9 kali. Tapi karena persoalan politik waktu itu, kebetulan juga Pak Jacob Nuwa
              Wea  adalah  Menteri  Ketenagakerjaan  dan  juga  Ketua  Serikat  Pekerja,  sehingga  berubah  itu
              semua



              Ringkasan
              Isu pesangon menjadi salah satu yang mendapatkan banyak sorotan dari para pekerja di UU
              Cipta Kerja. Pasalnya, besaran pesangon yang didapat jadi berubah, dari 32 kali gaji menjadi 25
              gaji  saja.  (Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (APINDO)  Hariyadi  Sukamdani
              mengatakan, pemberian 32 gaji untuk pesangon para pekerja dinilai sangat sulit sekali. Makanya,
              ada  beberapa  perusahaan  yang  tidak  patuh  menjalankan  UU  No.  13  Tahun  2003  soal
              Ketenagakerjaan karena tidak mampu.
                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102