Page 62 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 62

LUHUT AKUI UU CIPTA KERJA ADA KEKURANGAN AKAN DIBENAHI DI ATURAN
              TURUNANNYA
              Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan UU
              Cipta  Kerja  atau  Omnibus  Law  tidak  dikerjakan  buru-buru  karena  inisiasinya  bahkan  telah
              dilakukan sejak ia menjabat sebagai Menko Polhukam pada 2015.

              "Jangan dibilang buru-buru. Saya ingin mundur sedikit ya. Sejak saya Menko Polhukam, Presiden
              sudah  perintahkan  itu.  Dia  melihat,  kenapa  itu  semrawut.  Akhirnya  kita  cari  bentuknya  dan
              ketemulah apa yang disebut Omnibus ini," katanya dalam wawancara satu tahun pemerintahan
              Jokowi-Ma'ruf  Amin  yang  ditayangkan  salah  satu  saluran  televisi  swasta,  Kamis  malam  15
              Oktober 2020.

              Luhut menuturkan kala itu ia mengumpulkan pakar-pakar hukum dalam inisiasi Omnibus Law.
              Namun, pembahasan baru benar-benar dikerjakan lebih lanjut setelah Pilpres 2019.

              "Jadi tidak ada yang tersembunyi. Semua terbuka, semua diajak omong. Tapi kan tidak semua
              juga bisa diajak omong. Ada keterbatasan," katanya.

              Luhut mengatakan dalam pembahasannya, tidak semua pihak pula sepakat. Ia pun mengakui
              itulah ciri demokrasi yang tidak pernah bulat. Ia juga mengakui Omnibus Law Cipta kerja tidak
              sempurna.

              Namun, ia memastikan kekurangan-kekurangan yang ada akan diatur kemudian dalam aturan
              turunan  berupa  Peraturan  Presiden  (Perpres),  Peraturan  Pemerintah  (PP)  hingga  Peraturan
              Menteri (Permen).

              "Kalau itu diperlukan untuk mengakomodasi kekurangan sana sini," tukasnya.

              Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  tengah  mempersiapkan
              Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan dari UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan.

              Menurut  Menaker  Ida,  aturan  tersebut  rencananya  diselesaikan  pada  akhir  Oktober  dan
              penyusunannya  akan  melibatkan  berbagai  pemangku  kepentingan  sektor  ketenagakerjaan,
              termasuk serikat pekerja/buruh serta pengusaha.
































                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67