Page 155 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 155

profesionalisme untuk memastikan proses dan roda kegiatan sesuai tuntutan dan perkembangan
              zaman.
              Aparatur Ketenagakerjaan yang melaksanakan fungsi ketenagakerjaan di antaranya Instruktur
              Pelatihan  dan  Produktivitas,  Pengantar  Kerja,  Meditor  Hubungan  Industrial,  Pengawas
              Ketenagakerjaan, dan Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

              "Peningkatan  kompetensi  aparatur  ketenagakerjaan  tidak  boleh  berhenti  karena  adanya
              pandemi. Peningkatan kompetensi aparatur itu hukumnya wajib ain, wajib dilakukan oleh setiap
              aparatur," ujar Menaker Ida dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekjen Kemnaker Anwar
              Sanusi dalam webinar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (Pusat Diklat
              SDMKetenagakerjaan) Kemnaker, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

              Sekjen  Kemnaker  Anwar  Sanusi  mengatakan,  Kemnaker  sebagai  instansi  pembina  jabatan
              fungsional  di  bidang  Ketenagakerjaan,  bertanggung  jawab  untuk  menjamin  terwujudnya
              standard  kualitas  dan  profesionalisme  jabatan  bagi  aparatur  yang  melaksanakan  fungsi
              ketenagakerjaan.

              Untuk  melaksanakan  perannya  sebagaimana  dimaksud,  Kemnaker  memiliki  tugas  menyusun
              pedoman     formasi,   menyusun     kurikulum,   menyelenggarakan      pelatihan,   membina
              penyelenggaraan  pelatihan  fungsional  pada  lembaga  pelatihan,  menyelenggarakan  uji
              kompetensi, dan menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang ketenagakerjaan.

              Anwar menambahkan, tingginya jumlah objek layanan, meliputi angkatan kerja, pencari kerja,
              penganggur, serikat pekerja, dan perusahaan di Indonesia, memerlukan penanganan yang tepat
              dari Aparatur Ketenagakerjaan sebagai ujung tombak pelaksanaan fungsi ketenagakerjaan di
              Indonesia.

              "Ironisnya,  jumlah  aparatur  yang terinventarisasi  tidak  sebanding  dengan  jumlah  objek  atau
              sasaran pelayanan yang dihadapi," ujar Sekjen Anwar Sanusi.
              Deputi  Bidang  SDM  Aparatur  Kementerian  PANRB,  Teguh  Widjinarko  mengatakan,  bentuk
              pengembangan kompetensi yang tepat bagi ASN yakni pendidikan dan pendidikan dan pelatihan.

              Jalur pendidikan bisa ditempuh melalui tiga jenis yakni peningkatan pengetahuan dan keahlian,
              pendidikan  formal,  tugas  belajar  dalam  rangka  memenuhi  kebutuhan  standar  kompetensi
              jabatan dan pengembangan karir.

              "Bentuk  pendidikan  dan  pelatihan  bisa  dilakukan  dengan  dua  cara  yakni  peningkatan
              pengetahuan dan keahlian, dan kombinasi antara pendidikan dan pelatihan, " kata Teguh.

              Sedangkan Muhammad Taufiq selaku Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
              Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI; menambahkan sesuai pasal 203, PP Nomor 17 Tahun
              2020  perubahan  PP  Nomor  11  Tahun  2017,  pengembangan  kompetensi  bagi  setiap  PNS
              dilakukan paling sedikit 20 jam pelajaran dalam 1 tahun.

              "Sedangkan pengembangan kompetensi dilaksanakan melalui pendekatan sistem pembelajaran
              terintegrasi (corporate university)," katanya.












                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160