Page 171 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 171

“Indonesia  ini  negara  yang  paling banyak  regulasinya.  Regulasi pusat maupun  daerah.  Juga
              perizinannya, tidak cuma banyak, tapi juga tumpang-tindih. Pusat dan daerah kadang-kadang
              ada yang overlap. Salah satu sisi positif UU Cipta Kerja ini adalah mengharmonisasi aturan dan
              perizinan yang ada,” katanya.

              Selain reformasi struktural yang harus dilakukan melalui UU Cipta Kerja ini, Dita menyebutkan
              bahwa reformasi birokrasi juga harus terus dilanjutkan oleh pemerintah.

              Di  forum  yang  sama,  Gubernur  Jawa  Tengah  Gajar  Pranowo  juga  menyatakan  keprihatinan
              terhadap  banyaknya  peserta  demo  yang  tidak  memahami  substansi.  Bahkan  Ganjar  juga
              menyebutkan, pihak yang didemo juga ada yang tidak paham dengan UU Cipta Kerja. Mereka
              belum menelaah isi dan maksudnya, tapi sudah heboh menolaknya.

              Sejak awal Ganjar sudah mengikuti wacana tentang Omnibus Law itu. Ia menyimak paparan
              pakar hukum yang mengemukakan negara yang telah sukses melakukannya, begitu juga dengan
              negara  yang  gagal  mengaplikasikannya.  Ganjar mengikuti  proses  itu  jauh  sebelum  UU  Cipta
              Kerja ini diketok. Sehingga ia menyadari pentingnya UU ini bagi iklim usaha.

              “Kalau kita bicara kepentingan, ini undang undang keren banget. Karena Investasi bisa masuk
              cepat,” jelas Ganjar.

              Lebih jauh dia memaparkan tentang persaingan global. Menurutnya, saingan setiap pengusaha
              di setiap provinsi bukan provinsi lain, tapi negara lain. Oleh sebab itu diperlukan kepekaan untuk
              menghadapi persaingan usaha secara global.

              “Masak  saya  disuruh  bersaing  dengan  Jabar,  masak  saya  harus  bersaing  dengan  Jatim?
              Enggaklah. Kita saingannya Vietnam. Samsung produksi globalnya ada di Vietnam dan kita pakai
              Samsung semua kok,” terang Ganjar.

              Ganjar juga menceritakan ketika ditanya, kenapa tidak kirim surat aspirasi buruh tentang UU
              Cipta Kerja kepada presiden seperti beberapa gubernur lain? Ganjar menegaskan tidak perlu
              memakai  cara  seperti  itu.  Dia  mengaku  menempuh  jalan  lain,  yaitu  langsung  meminta
              keterangan secara jelas pada menteri dan DPR melalui telpon.

              “Saya enggak pakai surat-suratan, saya langsung telpon tiga menteri. DPR saya telpon,” katanya.

              Hal itu dilakukan Ganjar mengingat kompleksitas keadaan yang dihadapi bangsa ini. Di antaranya
              sedang  ada  pandemi,  pengangguran,  ekonomi  butuh  tumbuh,  investasi  mesti  cepat  masuk.
              Kalau semuanya sulit, mereka pasti meninggalkan Indonesia. Atas pertimbangan itulah, Ganjar
              menyetujui UU Cipta Kerja setelah memahami duduk perkara dan pentingnya untuk memangkas
              birokrasi  yang  berbelit  itu.  Semua  itu  dilakukan  demi  terciptanya  lapangan  kerja  dan
              kemakmuran rakyat. (ant/dil/jpnn





















                                                           170
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176