Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 173

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek
              Irvansyah Utoh Banja menjelaskan bahwa sesuai ketentuan UU Cipta Kerja, program JKP tidak
              akan  membebani  iuran  pekerja.  Kebutuhan  dana  program  itu  akan  menggunakan  pos  dana
              eksisting badan tersebut.

              Menurut  Utoh,  pada tahap  awal  program  JKP  akan  menggunakan  pendanaan  dari  anggaran
              pendapatan dan belanja negara (APBN). Kemudian BP Jamsostek akan melakukan rekomposisi
              dana jaminan sosial yang pada tahun buku 2019 tercatat senilai Rp428,31 triliun.

              "Atau  bisa  juga  menggunakan  dana  operasional  BP  Jamsostek  [senilai  Rp15,84  triliun  pada
              2019]. Hal ini juga masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut agar ketahanan dana jaminan
              sosial  dan  pelaksanaan  program  tetap  berkesinambungan,"  ujar  Utoh  kepada  Bisnis,  Rabu
              (14/10/2020).

              Dia  menjabarkan  teknis  pelaksanaan  program  JKP  dan  manfaatnya  masih  dalam  proses
              pembahasan oleh pemerintah. Hal itu termasuk soal pesangon dan uang penghargaan yang akan
              diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP).

              Meskipun regulasinya masih digodok pemerintah, Utoh menjelaskan bahwa manfaat yang akan
              diperoleh pekerja dari program JKP meliputi dana tunai ( cash benefit ), pelatihan vokasional,
              dan dukungan akses terhadap lapangan kerja.
              Ketiga  manfaat  itu  pun  sudah  dijelaskan  oleh  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian
              Airlangga Hartarto.

              "Penyusunan  regulasi  terkait  hal  ini  akan  selalu  memperhatikan  ketahanan  dana  dan
              keberlangsungan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan tidak mengurangi manfaat bagi
              para peserta," ujar Utoh.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan bahwa pemerintah akan menggelontorkan
              dana Rp6 triliun untuk pelaksanaan program JKP pada tahap awal. Dana dari APBN itu menjadi
              alasan pekerja tidak dikenakan iuran tambahan untuk program JKP.

              Meskipun begitu, belum diketahui apakah pemerintah akan terus menggelontorkan APBN untuk
              penyelenggaraan  JKP.  Sebelumnya,  pemerintah tidak  mengalokasikan  secara  langsung  APBN
              untuk program BP Jamsostek, tetapi hanya berupa potongan iuran para pegawai negeri.

              Program JKP itu akan menambah daftar program yang dikelola BP Jamsostek, yakni Jaminan
              Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kematian
              (JKm). Setiap program memiliki besaran iuran yang berbeda yang ditanggung baik oleh pemberi
              kerja maupun pekerja.






















                                                           172
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178