Page 221 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 221
Mulyanto mengatakan Partai Demokrat dan Partai Nasdem juga bersikap serupa. Ini dibenarkan
oleh Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Nasdem, Taufik Basari.
Kepada wartawan Tirto, Selasa 13 Oktober, ia mengaku tak puas dengan penjelasan Pemerintah
mengapa klaster Ketenagakerjaan harus masuk ke RUU itu. Situasi saat itu sempat 'memanas'
dan Fraksi Partai Nasdem meminta klaster itu ditarik dari RUU Cipta Kerja, kata Tobas, sapaan
akrabnya.
"Yang diminta oleh kami, kan, penjelasan dasar mengapa Pemerintah mengambil sikap untuk
melakukan perubahan terhadap UU 13/2003? Kami juga berharap mendapat penjelasan apa
yang menjadi masalah di UU itu. Tapi itu tidak saya dapatkan kajiannya," katanya saat itu.
Namun, setelah perdebatan panjang dan tiga partai kalah suara, kata Mulyanto, rapat
memutuskan klaster Ketenagakerjaan tetap masuk dalam RUU Cipta Kerja dan pembahasannya
dilanjutkan besok, Sabtu 26 September.
Rapat tidak lagi dilakukan di Senayan, tapi di hotel bintang lima Sheraton Bandara, Tangerang,
Banten. Rapat-rapat setelahnya juga dilakukan di hotel-hotel lain.
Polri Halangi Bantuan Hukum bagi Demonstran Ciptaker yang Ditangkap Seorang narasumber
yang ikut rapat hari itu bercerita kepada reporter Tirto bahwa serangkaian rapat dari hotel satu
ke hotel lain berjalan serba mendadak. Setelah rapat Panja di Hotel Sheraton Bandara rampung
kira-kira pukul setengah 11 malam, diumumkan rapat selanjutnya akan dimulai pukul 10 pagi.
Namun, satu jam sebelum rapat dimulai, muncul pengumuman bahwa lokasi rapat pindah ke
hotel bintang empat Swiss-Belhotel, Serpong, Tangerang.
"Kalau alasannya enggak dapat tempat hari itu, harusnya sudah tahu dari sebelum rapat ditutup
bahkan. Kalau pun kami harus pindah ke Swiss-Belhotel, kenapa enggak nginep di situ saja?"
Karena pindah, rapat lanjutan baru bisa dimulai pukul 2 siang. Rapat hari itu dipimpin oleh Wakil
Ketua Baleg DPR RI Fraksi PPP Achmad Baidowi. Sama seperti sebelumnya, rapat hari itu juga
berlangsung alot dan banyak ketidaksepakatan antara Panja dan Pemerintah--yang diwakili oleh
Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Saat rapat dimulai kembali setelah skors magrib, Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Atgas,
politikus dari Partai Gerindra yang saat itu tidak memimpin rapat, izin ke luar ruangan untuk
menerima telepon. Ketika masuk lagi ke ruangan, ia langsung mengusulkan 'rapat setengah
kamar' antara Panja DPR dengan Pemerintah untuk membahas pasal-pasal yang deadlock .
Rapat setengah kamar itu diikuti oleh pimpinan Baleg, para Kapoksi partai, perwakilan Kemenko
Perekonomian, dan perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Ada lobi-lobilah di situ," kata sumber itu.
Malam itu Wakil Ketua DPR RI yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi
Dasco Ahmad datang dan terlihat di area sekitar hotel. Padahal ia tak hadir dalam rapat dari
awal.
Wakil Ketua Baleg DPR RI Fraksi PPP Achmad Baidowi mengaku hari itu memimpin rapat dan
memutuskan beberapa kali skors untuk merumuskan formulasi keputusan. Ia membenarkan ada
lobi, namun tak sepakat forum itu disebut 'rapat setengah kamar', tapi 'rapat setengah meja'.
"Karena forum berembuknya di ruangan itu, bukan di kamar. Dan diketahui banyak orang," kata
Awiek, sapaan akrabnya, kepada wartawan Tirto, Selasa, 13 Oktober.
DPR RI memang menyiarkan agenda rapat itu di Youtube, namun tidak lengkap. Kemungkinan
besar forum lobi-lobi itu yang tidak masuk ke dalam Youtube.
220