Page 223 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 223

Pada hari yang sama, sore harinya, rapat paripurna juga berjalan di DPR RI, dipimpin langsung
              oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Beberapa keputusan diambil di dalam rapat itu, salah satunya
              mengesahkan RUU APBN 2021.

              Karena pembahasan di tingkat Panja sudah rampung, maka dijadwalkanlah rapat Tim Perumus
              dan Tim Sinkronisasi (Timus dan Timsin) untuk melakukan penyelarasan akhir terhadap seluruh
              dokumen RUU Cipta Kerja, tanpa mengubah substansi, mulai pukul 7 malam. Meski listrik DPR
              sudah  'baik-baik  saja',  namun  rapat  tetap  diputuskan  dilaksanakan  di  hotel,  kali  ini  di  hotel
              bintang lima yang biaya menginapnya per malam paling murah Rp1,3 juta, Le Eminence, Ciloto,
              Cianjur, Jawa Barat. Rapat malam itu ditunda sampai besok, 30 September, pukul 10 pagi karena
              belum semua anggota Timus dan Timsin datang.

              Dalam rapat hari itu banyak anggota protes karena draf RUU Cipta Kerja yang mereka pegang
              untuk disinkronisasi ternyata berbeda dengan hasil kesepakatan Panja tanggal 27 September.
              Dalam  risalah  rapat  30  September  yang  diterima  wartawan  Tirto,  beberapa  masalah  yang
              ditemukan  seperti:  perubahan  nomenklatur  'Pemerintah'  menjadi  'Pemerintah  Pusat',  'izin'
              menjadi 'Perizinan Berusaha', dan beberapa pasal substantif pada BAB III belum dicantumkan.
              Akhirnya tak ada pembahasan Timus dan Timsin hari itu. Mereka hanya meminta para tenaga
              ahli (TA) Baleg DPR RI dan tenaga ahli Pemerintah untuk melakukan sinkronisasi ulang draf RUU
              Cipta  Kerja  agar  sesuai  dengan  kesepakatan  Panja  per  27  September  hingga  pukul  21.  00.
              Keesokan harinya, 1 Oktober pukul 9 pagi, sinkronisasi ratusan halaman belum rampung. TA
              Baleg dan TA Pemerintah mengatakan membutuhkan waktu ekstra.

              Dalam risalah rapat 1 Oktober yang diterima wartawan Tirto, akhirnya disepakati agar Timus dan
              Timsin membentuk tiMKecil untuk membantu para TA. TiMKecil itu diberi tenggat 10 jaMKerja.

              Seorang narasumber Tirto yang ikut rapat hari itu bilang tiMKecil itu berisikan TA dari Baleg DPR
              RI,  TA  dari  Pemerintah,  perwakilan  pimpinan  Baleg,  dan  perwakilan  Pemerintah.  Perwakilan
              Pemerintah yang hadir adalah Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Elen Setiadi.

              Ternyata kerja tiMKecil itu pun tak rampung hari itu juga. Mereka melaporkan progres pekerjaan
              pada 2 Oktober pagi.

              Akhirnya hari itu Timus dan Timsin mengadakan rapat tertutup. Dalam risalah rapat 2 Oktober
              yang diterima wartawan Tirto, dijelaskan bahwa rapat itu hanya memperbolehkan anggota Timus
              dan Timsin, perwakilan Pemerintah, dan pimpinan Baleg DPR RI yang hadir, tanpa para TA.
              Narasumber Tirto yang sama membenarkan risalah rapat itu. Ia mengeluh mengapa agenda itu
              berjalan tertutup. "Karena agenda itu, para TA lintas fraksi yang menunggu di luar bertanya-
              tanya.  Padahal,  anggota  Timus  Timsin  biasanya  mengandalkan  catatan  TA.  "  Jelang  tengah
              malam, 23. 50, rapat tertutup itu selesai dan Timus-Timsin menyepakati seluruh hasil perubahan
              draf RUU Cipta Kerja hasil Panja. Itu artinya, Timus-Timsin hanya membutuhkan waktu satu hari
              untuk melakukan sinkronisasi 900-an halaman draf RUU. Rapat itu pun menyepakati bahwa draf
              RUU Cipta Kerja akan dibawa ke rapat Baleg DPR RI keesokan harinya di DPR RI.

              Menhan  Prabowo  KlaiMKericuhan  Demo  UU  Ciptaker  Ditunggangi  Asing  Infografik  HL  Indept
              Ngebut Bereskan UU Ciptaker di Hotel Mewah. tirto. id/Lugas Klaster Ketenagakerjaan Berubah
              Lagi  Sabtu,  3  Oktober, rapat  Baleg  DPR  RI yang  dilaksanakan  di  DPR RI  menerima  laporan
              Timus-Timsin yang sudah melakukan sinkronisasi draf. Rapat itu juga menghadirkan beberapa
              menteri seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkumham Yasonna Laoly.

              Namun ternyata masih ada sekitar 34 poin yang perlu dibahas kembali oleh Panja. 34 poin itu
              dibahas  substansinya,  bukan  hanya  redaksional.  Beberapa  poin  masuk  ke  dalaMKlaster
              Ketenagakerjaan.  Itu  artinya,  klaster  Ketenagakerjaan  kembali  mengalami  perubahan  meski
              sudah disepakati bersama Panja pada Minggu 27 September.

                                                           222
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228