Page 468 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 468

dan  keadilan  dan  ber  ujung  pada  perubahan  pola  pikir  indi  vidu  yang  bukan  penyandang
              disabilitas," ia menguraikan.
              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Penem  patan  Tenaga  Kerja  dan  Per  luasan  Kesempatan  Kerja
              (Dirjen Binapenta dan PKK) Kementerian Tenaga Kerja, Suhartono, mengatakan bahwa peme
              rintah telah membuat beberapa instrumen untuk membuka perluasan akses tenaga kerja bagi
              kaum difabel.

              Pertama, sesuai dengan keten tuan umum pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun
              2020, dibuat Unit Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Ketenagakerjaan. Unit layanan ini merupakan
              bagian  dari  dinas  yang  menyelenggarakan  urusan  pe  merintahan  daerah  di  bidang
              ketenagakerjaan, yang dilaksanakan melalui penguatan tugas dan fungsinya.

              ULD berfungsi memberikan in formasi kepada pemerintah, pemerintah daerah, dan perusahaan
              swas  ta  mengenai  proses  rekrutmen,  peneri  maan,  pelatihan  kerja,  penempatan  kerja,
              keberlanjutan  kerja,  serta  pengem  bangan  karier  yang  adil  dan  tanpa  diskriminasi  kepada
              penyandang disabilitas. Fungsi lainnya adalah menye diakan pendampingan kepada tenaga kerja
              penyandang disabilitas. Juga menyediakan pendampingan kepada pemberi kerja yang menerima
              tenaga kerja penyandang disabilitas.

              "ULD  Bidang ketenagakerjaan  menguatkan  fungsi  pelayanan penempatan  sebagai  pelayanan
              yang lebih ber sinergi dalam ketenagakerjaan dalam pelayanan bagi penyandang di sabilitas,"
              Suhartono menguraikan lewat jawaban tertulis kepada wartawan GATRA M. Guruh Nuary.

              Instrumen kedua adalah mendo rong pemenuhan kuota kerja bagi disabilitas sebesar 1% di
              perusahaan swasta sesuai dengan amanat pasal 53 UU No.8 Tahun 2016 Tentang Penyandang
              Disabilitas. "Perusahaan dan BUMN yang belum melakukan amanat Pasal 53 ayat (1) dan ayat
              (2)  UU  Nomor  8  Tahun  2016,  belum  di  be  rikan  sanksi,  pemerintah  masih  memberikan
              pendekatan dan sosialisasi untuk mendorong pemenuhan dan pelindungan hak pekerjaan bagi
              penyandang disabilitas," katanya.

              Meski begitu, sebenarnya dalam UU Penyandang Disabilitas ada ketentuan pidana pada pasal
              144  dan  145.Isi  di  kedua  pasal  itu  mengatur  adanya  sanksi  pidana  bagi  seseorang  yang
              menghalang-halangi  pe  nyandang  disabilitas  dalam  mem  peroleh  hakhaknya,  termasuk  hak
              pekerjaan.

              Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Batanghari, Jambi, Muhammad Azan, mengakui daerahnya
              belum  melaksanakan  kegiatan  penyeleng  garaan  Unit  Layanan  Disa  bilitas  (ULD)
              Ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas. Namun, proses pem bentukan sedang dilakukan.
              "Pemkab kini terus mengejar progres [pembentukan] ULD. Pertama adalah peraturan bupati
              hingga  peraturan  daerah,"  kata  Azan  kepada  GATRA,  Senin  lalu.  Diakui  Azan,  makin  tinggi
              regulasi maka makin baik ikatannya.

              Sebab  nanti  jika  peraturan  daerah  belum  ada,  maka  minimal  ada  peraturan  bupati  sebagai
              cantolan  dikoordinasikan  dengan  Bagian  Hukum  dan  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi
              Pemkab Batanghari. "Fungsi ULD tentu persamaan harkat dan martabat. Walaupun seseorang
              merupakan penyandang disabilitas, mereka tetap saudara sebangsa dan setanah air," ujarnya.

              Kini  setiap  kantor  mulai  dari  kantor  pemerintahan,  perbankan  atau  pelayanan  umum  sudah
              memiliki  fasi  litas  disabilitas.  Begitu  pun  semua  organisasi  perangkat  daerah  (OPD)  Pemkab
              Batanghari sudah memiliki fasilitas penyandang disabilitas. Pemkab Batanghari juga memberikan
              pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas oleh Dinas Nakertrans dan Dinas Sosial. Sementara
              itu, di Yogyakarta, ULD telah dibentuk.




                                                           467
   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473