Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 212
Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban mengatakan, ada beberapa alasan mengapa pihaknya tidak
ikut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut. Salah satunya adalah tentang regulasi yang
memayunginya. "Karena mogok tidak diatur di dalam UU ketenagakerjaan," kata Elly kepada
wartawan, Minggu 4 Oktober 2020.
Karena pada dasarnya, mogok hanya boleh terjadi di perusahaan, yakni jika terjadi perselisihan
antara pengusaha dengan buruh yang mengalami deadlock, sehingga penyelesaiannya
diperbolehkan melakukan aksi mogok. Di sisi lain, aksi mogok nasional justru merugikan buruh.
Di mana buruh akan semakin banyak terancam di-PHK setelah aksi mogok 3 hari tersebut.
"Sudah banyak buruh kehilangan pekerjaan. Karenanya, saya yakin buruh pun ketakutan
kehilangan pekerjaan pasca mogok 3 hari," terangnya. ( ) Masih kata Elly, alasan mengapa
pihaknya tak ikut aksi besar-besaran itu lantaran situasi saat ini yang masih berstatus pandemi
Covid-19. Sehingga sangat dikhawatirkan akan menjadi klaster penyebaran baru. Kerumunan
massa saat pandemi Covid-19 bahayakan kesehatan masyarakat. Selain Elly, pakar kesehatan
masyarakat Prof dr Hasbullah Thabrany juga berharap ada kesadaran dari masyarakat untuk
disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Apalagi saat ini kasus Covid-19 masih terus
melonjak hingga masuk ke klaster keluarga. "Jadi kesadaran masyarakat itu bagian dari kunci,"
kata Prof Hasbullah, Rabu 1 Oktober 2020.
Prof Hasbullah mengatakan, bahwa upaya pembatasan sosial dari pemerintah tidak akan ada
gunanya ketika tidak diimplementasikan dengan baik di lapangan hingga kemudian masyarakat
juga tidak patuh pada protokol kesehatan. Polisi tak akan izinkan kerumunan massa saat PSBB.
Sementara itu, Polda Metro Jaya menegaskan tidak akan memberikan izin demo selama pandemi
korona. "Kemarin sudah saya sampaikan, Polri tidak akan pernah mengeluarkan izin untuk
melaksanakan kegiatan demo," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di
Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 3 Oktober 2020.
Yusri mengatakan, aksi demo dikhawatirkan menyebabkan munculnya klaster baru penyebaran
korona. Pertimbangan lainnya lantaran angka kasus positif korona di Jakarta juga masih tinggi.
(Aksi Mogok Nasional Pekan Depan, Pengusaha Minta Buruh Tetap Fokus Bekerja) (mhd).
211