Page 223 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 223

RUU CIPTAKER DISAHKAN, KOMNAS PEREMPUAN: APAKAH RAKYAT DIAKUI
              HANYA SAAT PEMILU?
              RUU  Ciptaker  Disahkan,  Komnas  Perempuan:  Apakah  Rakyat  Diakui  Hanya  Saat  Pemilu?
              Laporan:    Jamaludin  Akmal    Minggu,  04  Oktober  2020,  23:12  WIB    Komisioner  Komnas
              Perempuan, Tiasri Wiandani/Repro  Rakyat Indonesia hanya diakui di saat momen pemilihan
              umum (Pemilu), namun tidak diakui saat menyuarakan aspirasinya.

              Berita terkait  Tak Cuma Dikebut, Amin AK: Pembahasan RUU Ciptaker Juga Tercepat Sepanjang
              Sejarah  Baleg DPR: Tidak Ada Kejar Tayang, Rapat RUU Ciptaker Sesuai Surat Edaran Pimpinan
              KPBI Ajak Rakyat Jegal RUU Ciptaker Dengan Ikut Aksi Mogok Nasional  Begitu yang disampaikan
              oleh Komisioner Komnas Perempuan, Tiasri Wiandani saat menjadi narasumber di acara diskusi
              virtual  bertajuk  "    Kontroversi  Omnibus  Law  dan  Ruang  Keadilan  Sosial  Kita    "  yang
              diselenggarakan oleh Balitbang DPP Partai Demokrat, Minggu malam (4/10).

              Menurut Tiasri, dalam situasi pandemi Covid-19, warga negara dihadapkan tantangan hidup yang
              sangat berat, yakni DPR tetap memaksakan pembahasan RUU Cipta Kerja Omnibus Law.

              "Saya akan bilang bahwa ini adalah upaya untuk membunuh konstitusi. Karena konstitusi kita
              sudah menjamin bagaimana tanggungjawab negara untuk memberikan kepastian perlindungan
              bagi warga negaranya," ujar Tiasri, Minggu malam (4/10).
              Tiasri  pun  menilai  bahwa  dengan  disahkannya  RUU  Cipta  Kerja  tahap  1  oleh  DPR  RI  tanpa
              memperdulikan suara rakyat, maka rakyat hanya diakui dalam proses Pemilu.

              "Ketika  RUU  ini  dibahas  dalam  situasi  bencana  dan  sudah  jelas  ada  penolakan  dari gerakan
              masyarakat sipil yang bersama-sama secara aliansi nasional tidak diindahkan, lalu rakyat akan
              berharap kepada siapa? Apakah rakyat akan diakui hanya dalam proses pemilu Pilkada, Pilpres,
              Pileg?" kata Tiasri.

              "Dan  ini  sudah  banyak  terjadi  bagaimana  upaya  penangkapan  yang  dilakukan  oleh  aparat
              kepolisian bahkan ada juga kekerasan yang dilakukan oleh TNI ketika rakyat melakukan aksinya
              untuk  menggunakan  hak  demonstrasinya  atau  hak  demokrasinya  dan  ini  faktanya  terjadi,"
              sambung Tiasri.

              Karena kata Tiasri, RUU Cipta Kerja sangat mengancam, baik ruang hidup bagi perempuan di
              sektor  lingkungan  hidup,  maupun  mengancam  ruang  untuk  perempuan  dalam  lingkungan
              pekerjaan,   Tak Cuma Dikebut, Amin AK: Pembahasan RUU Ciptaker Juga Tercepat Sepanjang
              Sejarah  "Ini sangat membahayakan ketika negara sudah tidak bisa mendengar kepentingan
              rakyat, ini lah yang menjadi sangat menakutkan, rakyat akan mengadukan kepada siapa? Rakyat
              akan menyampaikan protesnya kepada siapa?," tegas Tiasri.

              EDITOR:  ANGGA ULUNG TRANGGANA    Tag:  RUU CIPTA KERJA  DPR  KOMNAS PEREMPUAN
              PILKADA  .

















                                                           222
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228