Page 184 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 184

Said mengatakan, apabila Hakim MK hanya mendasarkan putusan pada kebenaran yang bersifat
              formal, kebenaran sejati tidak akan pernah dapat ditemukan.
              "Oleh karena itu, kaum buruh Indonesia menaruh harapan yang sangat besar kepada Mahkamah
              Konstitusi untuk mampu menggali, menyingkap, dan menemukan kebenaran yang hakiki dari
              proses pengujian Undang-undang Cipta Kerja," jelas Said Iqbal.

              Ketiga, massa buruh meminta agar MK, dalam mengambil keputusan tidak hanya mengandalkan
              bukti-bukti yang diajukan Pemohon.

              Said Iqbal berharap agar MK juga perlu mengambil inisiatif, dan secara aktif dapat menggali
              sendiri kebenaran uji materiil dari Undang-undang Cipta Kerja yang kelak akan diuji.

              MK  merupakan  praperadilan  konstitusional  tingkat  pertama  dan  terakhir,  yang  putusannya
              bersifat final and binding.
              Sehingga tidak ada lagi instrumen hukum yang dapat mengubah putusan MK.

              "Dalam hal ini kaum buruh Indonesia mengharapkan Mahkamah Konstitusi dapat mengambil
              peran  yang  maksimal  sebagai  judex  factie  (pemeriksa  bukti-bukti  dari  suatu  perkara  dan
              menentukan fakta-fakta dari perkara tersebut)," jelas Said Iqbal.

              Keempat, massa buruh turut mengharapkan agar Mahkamah Konstitusi dapat melihat aspirasi
              yang telah disuarakan jutaan massa buruh di Indonesia terkait Undang-undang Cipta Kerja ini.

              "Yang dengan segala risiko terpaksa turun ke jalan di tengah pandemi Covid-19 hanya demi
              menyuarakan kebulatan tekad untuk menolak Undang-undang Cipta Kerja," kata Said Iqbal.

              Suara jutaan kaum buruh dan berbagai elemen masyarakat sepatutnya turut menjadi bahan
              pertimbangan MK dalam proses uji materiil UU Cipta Kerja nantinya.

              Said berharap, aksi yang dilakukan massa buruh ini dapat dilihat MK sebagai nilai-nilai moral dan
              politik yang hidup di tengah masyarakat.

              "Nilai-nilai yang disebut sebagai 'konstitusi tidak tertulis' itu tempatnya di atas (undang-undang),
              atau setidaknya di samping (setara) konsitusi tertulis," ujar Said Iqbal.
              Kelima, massa buruh meminta agar MK dalam memeriksa uji materiil Undang-undang Cipta Kerja
              dapat  menunjukkan  kekuasaannya  sebagai  the  guardian  of  constitution  (penjaga  marwah
              konstitusi) dan pelindung hak asasi manusia (HAM).

              "Sebagaimana telah disuarakan banyak pihak Undang-undang Cipta Kerja telah mengangkangi
              UUD 1945, melanggar hak konstitusional kaum buruh dan masyarakat, serta telah menista hak
              asasi manusia," pungkas Said Iqbal.



















                                                           183
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189