Page 186 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 186

SOAL BESARAN UMP DIY, SERIKAT PEKERJA: SUSAH BURUH KELUAR DARI
              LINGKARAN SETAN KEMISKINAN
              Besaran  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  DIY  yang  ditetapkan  pemerintah  dinilai  hanya  akan
              melanggengkan ketimpangan dan kemiskinan di Jogja.

              Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menetapkan UMP DIY 2021. Sementara itu
              di Kota Jogja, Upah Minimum Kota (UMK) masih dalam tahap pembahasan.

              Pelaksana  Tugas  Kepala  Dinas  Koperasi  UKM  Nakertrans  Kota  Jogjakarta,  Kadri  Renggono
              menyebutkan bahwa UMK Jogja belum ditetapkan karena baru akan dibahas dengan Dewan
              Pengupahan Kota Jogja (DPKO) Rabu pekan ini. Namun pihaknya menyebutkan ada beberapa
              pertimbangan yang akan dibawa dalam pembahasan tersebut salah satunya UMP DIY.

              "Kota, satu ya mendasarkan pada UMP, yang kedua besok rabu kita koordinasi dengan DPKO
              Jogja itu baru hari rabu. Karena bagi Kabupaten atau Kota masih diberi kesempatan sampai
              tanggal  19  atau  20  november  untuk  penetapan  UMK,"  terang  Kadri.  Pihaknya  juga  telah
              menerima SE Menteri Tenaga Kerja yang juga bisa dijadikan bahan pertimbangan dari berbagai
              pertimbangan yang lain.

              "Kalau  ahli  hukum  SE  itu  bukan  dasar  hukum  atau  harus  itu  enggak,  karena  dikentetuan
              perundangan-undangan  hanya  DPKO  mengusulkan  dan  Wali  kota  menetapkan.  Justru  kalau
              tidak  keliru  harus  di  atas  UMP,  UMP  itu  batas  minimal,  tidak  boleh  di  bawah  UMP  untuk
              Kabupaten atau Kota," tukasnya. Selain itu pandemi juga akan menjadi pertimbangan dalam
              pembahasan  UMK.  "Prinsipnya  DPKO  yang  membahas  yang  menetapkan  Wali  Kota,"
              pungkasnya.

              Sementara  itu  Sekretaris  DPC  K.  SPSI  Kota  Jogja,  Deenta  Julian  Sukma  menyampaikan  jika
              seluruh buruh di seluruh Kota Jogja yang tergabung dalam DPC K. SPSI Kota Jogja kecewa atas
              keputusan Gubernur DIY yang menaikkan UMP sebesar 3,54 persen. "Keputusan Gubernur DIY
              tentang  upah  minimum  untuk  tahun  2021  tidak  lebih  baik  dari  usulan  Dewan  Pengupahan
              Provinsi DIY yang merekomendasikan kenaikan upah minuman sebesar empat persen," ujarnya.

              Deenta  menerangkan  jika  upah  murah  yang  ditetapkan  dari  tahun  ke  tahun  berpotensi
              melestarikan kemiskinan dan ketimpangan di DIY, khususnya kota Jogja. "Terlebih akan menjadi
              sangat susah bagi pekerja atau buruh untuk keluar dari lingkaran setan kemiskinan," tegasnya.

              DPC K. SPSI Kota Jogja menuntut kepada Gubernur dan Wali Kota untuk merevisi keputusan
              Gubernur DIY tentang penetapan upah minimum tahun 2021. Selain itu pihaknya juga menuntut
              agar Wali Kota Jogja untuk menetapkan UMK Jogja 2021 untuk mencapai kebutuhan hidup layak
              sebesar Rp3.356.521.























                                                           185
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191