Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 43
Judul Pemprov: Pelaku Usaha Wajib Naikkan UMP
Nama Media Republika
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL Pg8
Jurnalis flori sidebang
Tanggal 2020-11-03 05:19:00
Ukuran 90x340mmk
Warna Warna
AD Value Rp 119.700.000
News Value Rp 359.100.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan KoRp orasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta)
Kesehatan kan enggak ter-dampak, terus jasa keuangan, telekomunikasi malah dia meningkat.
Sedangkan, yang terdampak itu otomotif, hotel, bioskop mal
positive - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta)
Perusahaan bisa melampirkan keuangan satu tahun terakhir dan kita juga bisa lihat begitu dia
mengajukan dari mana bisa kita lihat itu nantinya
neutral - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta)
Memang secara detail akan kita susun SOP-nya seperti apa, kriterianya seperti apa ini kan masih
jauh, masih dua bulan
neutral - Anies Rasyid Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) Bagi usaha yang tidak terdampak, dia
harus mengikuti UMP yang ditetapkan sesuai dengan PP 78 tahun 2017
Ringkasan
Pemprov DKI Jakarta mewajibkan pelaku usaha di bidang jasa keuangan hingga telekomunikasi
serta sektor lainnya yang tidak terkena dampak Covid-19 agar menaikkan Upah Minimum
Provinsi (UMP) untuk tahun 2021 seperti yang telah diputuskan, yakni minimal Rp 44 juta. Kepala
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, sektor
yang tidak ter-dampak krisis kesehatan itu, seperti bidang farmasi, telekomunikasi, dan jasa
keuangan sehingga dipastikan akan menyesuaikan UMP baru yang mulai diterapkan tahun 2021
mendatang.
PEMPROV: PELAKU USAHA WAJIB NAIKKAN UMP
Pemprov DKI Jakarta mewajibkan pelaku usaha di bidang jasa keuangan hingga telekomunikasi
serta sektor lainnya yang tidak terkena dampak Covid-19 agar menaikkan Upah Minimum
Provinsi (UMP) untuk tahun 2021 seperti yang telah diputuskan, yakni minimal Rp 44 juta. Kepala
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, sektor
42