Page 247 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 247

Menaker  Ida  meminta  kepada  perusahaan  agar  dapat  membuktikan  ketidakmampuan  untuk
              membayar  THR  Keagamaan  tahun  2021  sesuai  waktu  yang  ditentukan  berdasarkan  laporan
              keuangan internal perusahaan secara transparan.

              Ia  juga  meminta  Gubernur  beserra  Bupati/Wali  kota  untuk  menegakkan  hukum  sesuai
              kewenangannya  terhadap  pelanggaran  pemberian  THR  Keagamaan  tahun  2021  dengan
              memperhatikan rekomendasi dari hasil pemeriksaan pengawas ketenagakerjaan.

              Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya keluhan dalam pelaksanaan pembayaran THR
              Keagamaan tahun 2021 dan pelaksanaan koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan
              daerah.

              Gubernur  dan  Bupati/Wali  kota  juga  diminta  untuk  membentuk  Pos  Komando  Pelaksanaan
              Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  Tahun  2021  (Posko  THR)  dengan  tetap  memperhatikan
              prosedur/protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

              Aturan lengkap pemberian THR 2021 Dikutip dari laman Setkab, dalam Surat Edaran (SE) Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan diatur sejumlah ketentuan mengenai pembayaran THR
              2021, di antaranya: - THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan.
              - Pembayaran THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa
              kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih.

              -  THR  Keagamaan  juga  diberikan  kepada  pekerja/buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja
              dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau perjanjian
              kerja waktu tertentu (PKWT).

              - Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih,
              THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.

              -  Sementara  bagi  pekerja/buruh  yang  telah  mempunyai  masa  kerja  1  bulan  secara  terus
              menerus,  tetapi  kurang  dari  12  bulan,  THR  diberikan  secara  proporsional  sesuai  dengan
              perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.

              -  Adapun  bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja  berdasarkan  perjanjian  kerja  harian  yang  telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              - Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan
              dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kontan.co.id/Virdita Ratriani/Vendy Yhulia Susanto).


















                                                           246
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252