Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 9
Judul Merasa Gagal Jadi TKI, Udin Malu Pulang Kampung, Nekat Kembali ke
Malaysia Malah Terjaring Operasi
Nama Media kompas.com
Newstrend PMI Ilegal
Halaman/URL https://regional.kompas.com/read/2020/10/01/06130081/merasa-
gagal-jadi-tki-udin-malu-pulang-kampung-nekat-kembali-ke-malaysia
Jurnalis Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor
Tanggal 2020-10-01 06:13:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Udin Hasan (PMI) Masa itu masih bebas lagi orang masuk sebelah, jadi tiada pass
(passport), tiada surat-surat saya punya, tidak pernah juga terkena operasi pendatang haram,
orang bilang wajah saya sangat Melayu, mungkinlah tuh, makanya petugas tidak pernah
bertanya surat atau paspor segala macam, ndak ada cerita begitu
negative - Arbain (Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan pada kantor BP2MI Nunukan)
Dia ditangkap aparat Malaysia dalam operasi pendatang haram, saat akan pulang kampung pada
lima bulan lalu, semua pakaian dan uang hasil kerjanya masih ada di Malaysia, kami coba telusuri
keterangan dia, ternyata benar, kami ada nomor telepon ibu kosnya di Malaysia sana.
Ringkasan
Seorang eks deportan Malaysia bernama Udin Hasan (60) yang sudah dipulangkan oleh Badan
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan Kalimantan Utara, kembali terjaring
dalam operasi penumpang kapal laut di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
MERASA GAGAL JADI TKI, UDIN MALU PULANG KAMPUNG, NEKAT KEMBALI KE
MALAYSIA MALAH TERJARING OPERASI
NUNUKAN , - Seorang eks deportan Malaysia bernama Udin Hasan (60) yang sudah
dipulangkan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan Kalimantan
Utara, kembali terjaring dalam operasi penumpang kapal laut di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Saat ditemui di kantor BP2MI Nunukan, Udin menceritakan, sejak berusia 25 tahun atau sekitar
tahun 1985, dia sudah berangkat ke Malaysia.
Saat itu ia bekerja sebagai security di salah satu perusahaan di Kota Kinabalu.
8