Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 134
Judul Redam Amarah, Ayo Duduk Bersama!
Nama Media Bisnis Indonesia
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Tajuk
Tanggal 2020-10-09 04:20:00
Ukuran 169x230mmk
Warna Warna
AD Value Rp 92.950.000
News Value Rp 278.850.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
Ringkasan
Gelombang aksi massa yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di berbagai
daerah terus mengeskalasi dengan cepat. Gerakan protes yang diinisiasi kaum pekerja,
mahasiswa, dan rakyat, terus menggelinding bak bola yang terpantul liar.
Jika aksi yang menjurus anarkistis dilakukan terus-menerus, dipastikan keadaan ini akan
mengganggu stabilitas keamanan dan memperburuk kegiatan ekonomi yang sejujurnya sudah
sangat terpukul hebat akibat dampak pandemi Covid-19.
REDAM AMARAH, AYO DUDUK BERSAMA!
Gelombang aksi massa yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di berbagai
daerah terus mengeskalasi dengan cepat. Gerakan protes yang diinisiasi kaum pekerja,
mahasiswa, dan rakyat, terus menggelinding bak bola yang terpantul liar.
Jika aksi yang menjurus anarkistis dilakukan terus-menerus, dipastikan keadaan ini akan
mengganggu stabilitas keamanan dan memperburuk kegiatan ekonomi yang sejujurnya sudah
sangat terpukul hebat akibat dampak pandemi Covid-19.
Mengapa gelombang protes itu cepat datang setelah pengesahan UU oleh DPR? Harus diakui,
dan memang cukup getir mengakui bahwa hal itu terjadi karena sedari awal ada proses
berkomunikasi yang salah yang dilakukan DPR dan pemerintah kepada rakyat.
Tak heran bila kemudian muncul tudingan bahwa DPR memang tidak berniat untuk transparan
membahas beleid sapu jagad ini bersama-sama dengan komponen masyarakat. Pemerintah
selaku inisiator juga ingin cepat-cepat agar regulasi baru ini segera tuntas.
Dari sudut pandang ini, proses demokrasi partisipatif tampaknya tidak berjalan dengan
semestinya. Akibatnya, mayoritas kaum buruh tidak puas terhadap pengesahan UU Cipta Kerja,
133

