Page 267 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 267

MELURUSKAN HOAKS RUU CIPTA KERJA, AIRLANGGA HARTARTO: INI
              MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN RAKYAT
              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartaro  meluruskan  beberapa  informasi
              yang  beredar  di  masyarakat  yang  tidak  sesuai  dengan  substansi  dari  UU  Cipta  Kerja.  Salah
              satunya soal UMK atau UMP. Menurutnya, kepentingan rakyat adalah yang utama dalam Undang-
              Undang Cipta Kerja. Masyarakat perlu memahami secara detail isi undang-undang agar tidak
              terjebak pada hoaks yang selama ini beredar soal undang-undang ini.

              "Kami tegaskan, di UU Cipta Kerja, upah minimum tidak dihapuskan. Upah ditetapkan dengan
              mempertimbangkan pertumbuhan  ekonomi  atau  inflasi,  sehingga  upah tidak  akan  turun.  UU
              Cipta  Kerja  bahkan  mengatur  upah  pekerja  harus  lebih  tinggi  dari  upah  minimum,"  katanya
              dalam jumpa pers di Kemeko Perekonomian.

              Dalam  UU  Cipta  Kerja,  besaran  pesangon  diatur,  sehingga  pekerja  mendapatkan  kepastian
              pembayaran  pesangon  dan  mendapat  tambahan  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP),  yang
              mengatur agar pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) mendapatkan manfaat
              lain berupa peningkatan kompetensi (upskilling) serta akses pada kesempatan kerja yang baru.
              Terkait waktu kerja yang eksploitatif, jumlah jam kerja sama seperti UU Ketenagakerjaan.

              "Selain itu, UU Cipta Kerja juga tidak menghapuskan hak cuti haid dan cuti melahirkan. Pekerja
              outsourcing  tetap  mendapatkan  jaminan  perlindungan  upah  dan  kesejahteraan.  Hak  pekerja
              juga harus tetap dilindungi apabila terjadi pergantian perusahaan outsourcing,"ujarnya.

              Terkait isu tenaga kerja asing (TKA) bebas masuk ke Indonesia, Menko Airlangga menegaskan
              ada  filterisasi  terkait  hal  tersebut.  Salah  satunya  adalah  pekerja  asing  hanya  boleh  mengisi
              jabatan tertentu dan ada jangka waktu pekerja tersebut tinggal.

              "Dalam UU Ciptaker diatur Tenaga Kerja Asing yang dapat bekerja di Indonesia hanya untuk
              jabatan tertentu, waktu tertentu dan harus punya kompetensi tertentu. Kemudian, perusahaan
              yang memperkerjakan TKA wajib memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA),"
              ujarnya.

              Menko  Airlangga  juga  menegaskan,  UU  Cipta  Kerja  ini  lebih  mengutamakan  kepentingan
              masyarakat, dengan memberikan berbagai macam kemudahan bagi pelaku usaha mikro dan
              kecil,  terutama  untuk  mengembangkan  usahanya.  UU  Cipta  Kerja  memberikan  kemudahan
              perizinan tunggal bagi UMK melalui pendaftaran, dan memberikan insentif fiskal dan pembiayaan
              untuk pengembangan dan pemberdayaan UMKM.

              Pemerintah  (Pusat  dan  Daerah)  dan  BUMN/BUMD  wajib  mengalokasikan  penyediaan  tempat
              promosi, tempat usaha atau pengembangan UMK pada infrastruktur publik (Terminal, Bandara,
              Pelabuhan, Stasiun, Rest Area Jalan Tol dan infrastruktur publik lainnya).

              Terkait jaminan produk halal, UU Cipta Kerja menjamin percepatan dan kepastian dalam proses
              sertifikasi halal dengan memberikan pembatasan waktu proses penerbitan sertifikat halal, dan
              memperluas  Lembaga  Pemeriksa  Halal  yang  dapat  dilakukan  juga  oleh  Ormas  Islam  dan
              Perguruan Tinggi Negeri.


              Bahkan  bagi  pelaku  UMK,  diberikan  kemudahan  tambahan  berupa  biaya  sertifikasi  yang
              ditanggung oleh pemerintah. Dalam jumpa pers tersebut, hadir juga Menteri Hukum dan Hak
              Asasi  Manusia,  Menteri  Keuangan,  Menteri  Ketenagakerjaan,  Menteri  Lingkungan  Hidup  dan
              Kehutanan,  Menteri  Agraria  dan  Tata  Ruang  /  Kepala  Badan  Pertanahan  Nasional,  Menteri
              Perindustrian,  Menteri  Koperasi  dan  Usaha  Kecil  dan  Menengah,  Menteri  Dalam  Negeri,  dan
              Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di Graha Shawala, Gedung Kementerian Koordinator
              Bidang Perekonomian, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Kelautan dan
              Perikanan yang hadir secara virtual. (flo/jpnn)  Jangan Lewatkan Video Terbaru:.
                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272