Page 265 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 265

Secara total, besar pesangon di  UU Cipta Kerja  ini lebih  kecil dari jumlah yang ditetapkan
              dalam  Undang-undang  Nomor  13  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan.  "Jumlah  maksimal
              pesangon kalau di UU 13 itu 32 kali," ujar Ida, Kamis, 8 Oktober 2020.

              Ida  menyebutkan,  hal  ini  didasari  pada  pertimbangan  pemerintah  yang  ingin    memastikan
              pekerja atau buruh benar-benar mendapat pesangon yang menjadi haknya.

              "Jadi kalau angkanya (pesangon) tinggi, tapi tidak dapat diterima sama juga dengan bohong,"
              katanya dalam sosialisasi tentang UU Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan yang disiarkan melalui
              YouTube.

              Terlebih,  kata  Ida,  selama  ini  data  menunjukkan  sedikit  sekali  pekerja  yang  menerima  hak
              pesangon sesuai yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan. "Dengan UU Cipta Kerja ini, pengusaha
              wajib membayar pesangon, dan pemerintah memberi jaminan lewat JKP," tururnya.

              Ida  menjelaskan,    UU  Cipta  kerja  yang  disahkan  juga  memperkenalkan  skema  baru  terkait
              dengan jaminan sosial ketenagakerjaan. Jaminan sosial tersebut diatur dalam sistem JKP.

              Lebih jauh, Ida memastikan, JKP tidak mengurangi manfaat dari berbagai jaminan sosial lain
              yang telah ada seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari
              Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP). JKP ini juga, kata dia, tidak menambah beban bagi pekerja
              atau buruh.

              Di dalam skema JKP menjamin para pekerja atau buruh yang mengalami Pemutusan Hubungan
              Kerja  (PHK)  untuk  mendapatkan  uang  tunai,  pelatihan  kerja  hingga  akses  informasi  pasar.
              "Program JKP ini memiliki 3 manfaat yaitu cash benefit, vocational training (pelatihan kerja) dan
              akses penempatan," ujarnya.

              Ida  mengatakan  bahwa  dana  awal  JKP  ditanggung  oleh  pemerintah  melalui  APBN  dengan
              maksimal anggaran sebesar Rp 6 triliun. Pemerintah, kata dia, juga akan memberikan akses
              penempatan dan mendesain pasar kerja agar pekerja terdampak  PHK  dapat dengan mudah
              mendapatkan pekerjaan baru.

              GABRIEL ANIN | RR ARIYANI  .



































                                                           264
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270