Page 269 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 269

DIDESAK RATUSAN PENDEMO, PEMKAB TASIKMALAYA DAN DPRD TEGASKAN IKUT
              MENOLAK OMNIBUS LAW
              -  Sekitar 1.000 massa aksi gabungan organisasi kemahasiswaan dan organisasi kemasyarakatan
              (ormas) di Kabupaten Tasikmalaya, melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang Gedung Bupati
              Tasikmalaya, guna menolak pengesahan Undang-undang Omnibus Law / Cipta Kerja, Kamis, 8
              Oktober 2020.

              Mereka  mendesak  pemerintah  daerah  dan  menandatangani  surat  pernyataan  penolakan
              terhadap Undang-undang Omnibus Law atau Cipta Kerja, yang baru disahkan RI.

              Nantinya surat pernyataan tersebut berencana untuk disampaikan ke pemerintah pusat demi
              memperkuat aspirasi masyarakat, mahasiswa dan buruh secara nasional.

              Massa aksi tergabung mulai berdatangan sejak pukul 10.00 wib. Akan tetapi kedatangan mereka
              langsung diadang aparat keamanan Kepolisian, TNI dan Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya, di
              pintu gerbang utama kawasan Perkantoran Pemkab Tasikmalaya. Sehingga mereka pun hanya
              bisa berorasi disana.

              Sayangnya masa aksi seolah tidak mengabaikan protokol kesehatan meski kini masih dimasa
              pandemi  Covid-19  serta  dengan  terus  meningkatnya  angka  kasus  Covid-19  di  Kabupaten
              Tasikmalaya.  Mereka  berkerumum  di  depan  gerbang  Pemkab  Tasikmalaya  dan  saling
              berdempetan satu sama lain, bahkan sebagian tanpa mengenakan masker.

              Koordinator  Lapangan  Aksi,  Yudi  Adi  Rahmatillah,  mengatakan,  aksi  gabungan  organisasi
              kemahasiswaan dan ormas di Kabupaten Tasikmalaya ini, sudah jelas menolak Undang-undang
              Omnibus Law yang pasal-pasalnya tidak berpihak kepada kaum buruh dan masyarakat.

              "Jadi dalam aksi ini kami meminta agar perwakilan pemerintah daerah, mulai dari Sekda dan
              pimpinan serta para ketua komisi turun menemui massa. Menyampaikan langkah apa yang akan
              dilakukan Pemkab Tasikmalaya kaitan penolakan Omnibus Law ini," jelas Yudi.

              Adapun tuntutannya, ungkap dia, meminta unsur pimpinan di Pemkab Tasikmaya, pimpinan dan
              para ketua komisi menandatangani surat pernyataan, bahwa pemerintah daerah dan menolak
              Undang-undang Omnibus Law. Kemudian suratnya nanti akan disampaikan kepada pemerintah
              pusat.

              Dia mengungkapkan dengan tuntutan massa aksi yang sudah terpenuhi mudah-mudahan bisa
              menjadi kebaikan bagi Kabupaten Tasikmalaya dengan itikad baik pemerintah dan yang juga
              menolak Undang-undang Omnibus Law.

              "Kami juga akan mengawal terus perkembangan agar dokumen surat asli penolakan terhadap
              Undang-undang Omnibus Law oleh pemerintah daerah dan sampai kepada pemerintah pusat,"
              tambah dia.

              Massa aksi ini langsung ditemui Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen, Ketua
              Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sofari Al-ayubi, para ketua Komisi Kabupaten Tasikmalaya dan
              Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana.

              Massa  aksi  kemudian  menyodorkan  format  surat  pernyatakan  penolakan  yang  kemudian
              ditandatangi oleh Sekda, Ketua , dan para Ketua Komisi Kabupaten Tasikmalaya.

              Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen, mengungkapkan jika surat penolakan
              pemerintah  daerah  dan  terhadap  Undang-undang  Omnibus  Law  sudah  ditandatangani
              dihadapan massa aksi.



                                                           268
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274