Page 19 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 19

Judul               DPRD DKI Nilai Revisi UMP Kurang Tepat
                Nama Media          rctiplus.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://www.rctiplus.com/news/detail/nasional/1835562/dprd-dki-nilai-
                                    revisi-ump-kurang-tepat
                Jurnalis            Nasional
                Tanggal             2021-12-24 07:55:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Narasumber

              neutral - Gilbert Simanjuntak (Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta) UMP kan kebijakan pusat
              yang tentunya gubernur adalah pelaksana sesuai PP-nya, tapi kemudian gubernur menaikkan,
              seharusnya konsultasi dulu kan kita negara kesatuan bukan negara federal

              negative - Gilbert Simanjuntak (Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta) Kalau begitu sekalian saja
              tidak  usah  ada  ketentuan  dari  menteri  jika  demikian,  lalu  sekarang  (ada  yang)  mengatakan
              gubernur lain musti mengikuti, ini apa urusannya memangnya Ggubernur DKI lebih tinggi dari
              lainnya



              Ringkasan

              Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menilai langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov)
              DKI  Jakarta  merevisi  Upah  Minum  Provinsi  (UMP)  DKI  Jakarta dari  0,85  persen  menjadi  5,4
              persen dirasa kurang tepat. Pasalnya, UMP tersebut sejatinya adalah kebijakan dari pemerintah
              pusat  yang  ditetapkan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  yang  seharusnya  dilaksanakan  oleh  Anies
              sebagai gubernur.


              DPRD DKI NILAI REVISI UMP KURANG TEPAT

              Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menilai langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov)
              DKI  Jakarta  merevisi  Upah  Minum  Provinsi  (UMP)  DKI  Jakarta dari  0,85  persen  menjadi  5,4
              persen dirasa kurang tepat. Pasalnya, UMP tersebut sejatinya adalah kebijakan dari pemerintah
              pusat  yang  ditetapkan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  yang  seharusnya  dilaksanakan  oleh  Anies
              sebagai gubernur.

              "UMP  kan  kebijakan  pusat  yang  tentunya  gubernur  adalah  pelaksana  sesuai  PP-nya,  tapi
              kemudian  gubernur  menaikkan,  seharusnya  konsultasi  dulu  kan  kita  negara  kesatuan  bukan




                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24