Page 262 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 262

BURUH DUDUKI RUANG KERJA GUBERNUR

              Aliansi serikat buruh dan pekerja di Tangerang Raya kembali turun ke jalan. Mereka menuntut
              upah minimum kabupaten dan kota (UMK) di Banten naik sebesar 5,4 persen sesuai dengen
              kesepakatan antara buruh, pemerintah dan pengusaha.

              Diketahui  UMK  2022  yang  ditetapkan  Gubernur  Banten  pada  akhir  November  lalu,  kenaikan
              tertinggi  untuk  Kota  Tangsel  sebesar  1,17  persen.  Bahkan  tiga  daerah,  Kabupaten  Serang,
              Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Pandeglang tidak ada kenaikan upah. Tetap seperti tahun
              sebelumnya.

              Wakil Ketua DPC KSPSI Kabupaten Tangerang Budiono mengatakan, ada dua tuntutan yang
              dibawa aksi massa ke kantor Gubernur Banten.

              Yakni, revisi Surat Keputusan Gubernur Banten tentang UMK 2022 yang telah ditetapkan dan
              permintaan maaf dari Gubernur Banten Wahidin Halim atas ucapannya yang dinilai menyakiti
              perasaan buruh.

              "Tututan hari ini kami meminta Gubernur Banten merevisi SK terkait Upah Minimum Kabupaten
              dan  Kota  (UMK)  yang  sudah  dikeluarkan,  besarannya  (tuntutan  kenaikan  -red)  sebesar  5,4
              persen.

              Sedangkan, ketika kami aksi di KP3B, itu gubernur selalu tidak ada. Padahal kami kan termasuk
              warganya. Seolah-olah begini (tidak menemui -red) banget, apa salah kami, sehingga gubernur
              memperlakukan  kami  seperti  ini.  Kedua,  kami  mendesak  gubernur  meminta  maaf  atas
              ucapannya waktu itu," paparnya kepada Tangerang Ekspres ketika diwawancarai, Rabu (22/12).

              Diketahui,  hasil  penetapan  UMK  2022  di  Banten,  besaran  upah  di  Kota  Tangerang  yaitu  Rp
              4.285.798,90,  Kota  Tangerang  Selatan  sebesar  Rp  4.280.214,51  dan  Kabupaten  Tangerang
              sebesar Rp 4.230.792,65, Kabupaten Serang sebesar Rp 4.215.180,86, Kota Serang sebesar Rp
              3.850.526,18. dan Kabupaten Pandeglang ditetapkan Rp 2.800.292,64.

              Budi  menjelaskan,  salah  satu  isu  yang  dibawa  serikat  buruh  dan  pekerja  yakni  mampunya
              Pemprov DKI Jakarta menaikan UMP sebesar 5,1 persen. Padahal, kata dia, ketika bicara Banten
              khususnya  Tangerang  Raya  memiliki  peran penyangga  ibu kota  yang  seharusnya  sudah  ada
              kenaikan.

              "Apalagi di Banten disebut kota seribu industri. Masa iya sih tidak ada kenaikan sama sekali.
              Karena  di  Banten  ini  ada  tiga  kabupaten  yang  tidak  mengalami  kenaikan  yakni,  Kabupaten
              Tangerang, Kabupaten Serang dan Pandeglang.

              Sementara Jakarta ada kenaikan 5,1 persen," paparnya. Budi menjelaskan, organisasi buruh dan
              pekerja serempak se-Banten turun aksi ke Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
              Untuk di Tangerang Raya ada tiga titik kumpul, yakni, Lampu Merah Citra Raya, Lampu Merah
              Balaraja Timur dan kawasan Bitung. Di mana, jumlah massa aksi dari Tangerang Raya sebanyak
              6 ribu orang. "Sampai malam ini (kemarin) kami menguasai kantor dinas Gubernur Banten.

              Bahkan, ruang kerjanya kami duduki. Jujur dalam aksi ini kami puas karena berhasil menduduki
              kantor dinas gubernur," jelasnya. Buruh masih berharap gubernur merevisi SK UMK tahun 2022.

              "Sebenarnya, yang salah bukan kami tetapi gubernur karena sudah ada kesepakatan antara
              Pemprov Banten, pengusaha dalam hal ini APINDO dan perwakilan serikat pekerja sudah sepakat
              ada kenaikan UMK sebesar 5,4 persen, itu atas petunjuk Gubernur Banten.




                                                           261
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267