Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 224

Judul               KPK Minta Data Penerima Bantuan Upah Dipadankan Dengan SPT
                                    Pajak
                Nama Media          aktual.com
                Newstrend           Santunan Pegawai Swasta
                Halaman/URL         https://aktual.com/kpk-minta-data-penerima-bantuan-upah-
                                    dipadankan-dengan-spt-pajak/
                Jurnalis            Asad Syamsul Abidin
                Tanggal             2020-09-09 13:31:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 7.500.000
                News Value          Rp 22.500.000
                Kategori            Kementerian Ketenagakerjaan
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Jakarta    -  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  meminta  agar  data  penerima  bantuan
              pemerintah  berbentuk  subsidi  upah  sebanyak  Rp600  ribu  dipadankan  dengan  data  Surat
              Pemberitahuan (SPT) Pajak.



              KPK MINTA DATA PENERIMA BANTUAN UPAH DIPADANKAN DENGAN SPT PAJAK

              Jakarta    -  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  meminta  agar  data  penerima  bantuan
              pemerintah  berbentuk  subsidi  upah  sebanyak  Rp600  ribu  dipadankan  dengan  data  Surat
              Pemberitahuan (SPT) Pajak.

              "Agar  data  valid,  KPK  menyarankan  agar  data  harus  dipadankan  dengan  SPT  atau  surat
              pemberitahuan tahunan pajak, apakah benar perusahaan melaporkan pajaknya untuk pegawai
              yang upahnya di bawah Rp5 juta per bulan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam
              konferensi pers bersama dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, di Gedung KPK, Jakarta,
              Rabu (9/9).

              Program subsidi upah itu diluncurkan pada 27 Agustus 2020, yaitu bantuan senilai Rp2,4 juta
              untuk empat bulan bagi pekerja yang gajinya di bawah Rp5 juta per bulan.

              Penyalurannya dibagi dua, yaitu Rp1,2 juta untuk dua bulan pertama, dan pencairan selanjutnya
              di dua bulan berikutnya juga senilai Rp1,2 juta.

              Terdapat 15,7 juta orang yang ditargetkan menjadi penerima bantuan dengan syarat WNI yang
              dibuktikan  kepemilikan  Nomor  Induk  Kependudukan  (NIK),  terdaftar  sebagai  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan dan aktif membayar iuran sampai Juni 2020, mendapat gaji/upah di bawah Rp5
              juta serta memiliki rekening bank aktif.
              Selanjutnya, KPK juga meminta agar Kementerian Ketenagakerjaan memadankan data dari BPJS
              Ketenagakerjaan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.



                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229