Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 225

"Apakah  pegawai-pegawai  yang  menerima  ini,  juga  menerima  batuan  langsung  tunai  dari
              Kemensos. Kami sampaikan basis datanya berbeda karena Kemensos itu dari DTKS, sedangkan
              penerima bantuan upah dari BPJS Ketenagakerjaan. Kalau yang DTKS itu praktis tidak punya
              pekerjaan formal, sedangkan yang ada di BPJS Ketenagakerjaan tidak ada di DTKS, jadi kita
              pastikan tidak terima subsidi upah," ungkap Alexander.

              Namun, Alexander mengakui mungkin saja penerima subsidi upah juga menerima bansos dalam
              bentuk lain.

              "Tapi  apakah  terima  bansos  lain.  Bisa  saja,  karena  pemerintah  daerah  juga  melakukan
              pendataan  lewat  RT  atau  RW  bisa  saja  menerima  misalnya  bantuan  beras,  ini  yang  kami
              sampaikan agar jangan sampai ada orang menerima bantuan berkali-kali dari berbagai sumber,
              tapi ada yang tidak menerima sama sekali, lagi-lagi ini soal data penerima bantuan," ujar Alex.

              KPK, menurut Alex, juga mendukung subsidi upah yang dilakukan secara bertahap. Untuk batch
              1  sudah  disalurkan  subsidi  bagi  2,4  juta  pekerja  dan  untuk  batch  2  telah  tersalur  2,38  juta
              pekerja, sedangkan batch 3 masih diverifikasi datanya.

              "Kami berharap bisa berjalan validasi terhadap data dan ini baru batch ke-2 dan mungkin rencana
              sampai akhir 15,7 juta pekerja itu betul-betul dipastikan berhak menerima subsidi upah sejumlah
              Rp600 ribu per bulannya," kata Alexander.

              Sedangkan  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  bila  pemberi  kerja  tidak
              memberikan data sebenarnya, pemberi kerja akan dikenakan sanksi.

              "Sementara kalau penerima bantuan tidak memenuhi persyaratan, maka wajib mengembalikan
              bantuan ke rekening kas negara," kata Ida.


              Menurut Ida, realisasi penyaluran subsidi dilakukan secara bertahap batch 1, 2, dan saat ini
              menjelang batch 3 sedang dalam proses validasi BPJS ketenagakerjaan.

              "Subsidi dilakukan oleh bank himbara maupun di luar himbara. Batch 1 tersalur melalui bank
              himbara 99,6 persen, di luar bank himbara 98,7 persen, sedangkan batch 2 tersalur melalui bank
              himbara  99,8  persen,  dan  di  luar  bank  himbara  52,07  persen,  sisanya  masih  dalam  proses
              penyaluran," ungkap Ida.

              Presiden Jokowi sebelumnya sempat menyatakan program subsidi upah ini juga akan dilanjutkan
              pada 2021. (Antara).



























                                                           224
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230