Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 24

peserta BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan ketentuan awal, salah satu syarat penerima bantuan
              adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang masih aktif membayar iuran hingga Juni 2020.
              "Padahal  sejak  awal  tahun  ini  banyak  perusahaan  yang  mengajukan  relaksasi  untuk  tidak
              membayarkan  iuran  [BPJS  Ketenagakerjaan].  Khawatirnya,  banyak  yang  tidak  mendapatkan
              karena perusahaan tidak membayar iuran," lanjut Hariyanto.

              Meski demikian, kekhawatiran itu mulai mereda karena belum lama ini pemerintah berencana
              merevisi ketentuan itu. "Bu Menteri [Keuangan Sri Mulyani] sempat bilang semua yang belum
              mengambil uang Jaminan Hari Tua [JHT] masih dianggap sebagai peserta aktif," pungkasnya.

              Sebelumnya, kalangan buruh yang tergabung dalam Forum Peduli Buruh (FPB) Sukoharjo juga
              mendesak pemerintah pusat merevisi syarat penerima insentif Rp600.000 wajib terdaftar BPJS
              Ketenagakerjaan. Ketua FPB Sukoharjo, Sukamo, mengatakan masih banyak perusahaan baik
              skala kecil maupun sedang yang belum mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan.

              "Jadi mestinya syarat penerima insentif wajib terdaftar BPJS Ketenagakerjaan harusnya dicoret.
              Karena masih ratusan lebih di Sukoharjo buruh belum terdaftar BPJS Ketenagakerjaan," ungkap
              dia kepada Espos, Jumat (7/8).

              Dia mengaku kalangan buruh menyambut baik rencana pemerintah pusat memberikan insentif
              bagi pekerja Rp600.000 per bulan selama empat bulan. Namun, ada beberapa kendala yang
              dihadapi pekerja sehingga terancam tidak mendapatkan bantuan. Selain banyak pegawai yang
              belum  terdaftar  sebagai  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan,  sebagian  pekerja  belum  memiliki
              rekening bank.

              Mendorong Perusahaan

              Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo mendorong perusahaan atau pelaku
              industri untuk memfasilitasi para pekerja mengajukan insentif gaji pemerintah. Wakil Ketua Kadin
              Solo, David R. Wijaya, mengatakan insentif gaji yang bakal dikucurkan pemerintah untuk para
              pekerja  dengan  upah  di  bawah  Rp5  juta/  bulan  akan  sangat  membantu.  Karena  itu  Kadin
              mendorong perusahaan mengumpulkan data dan nomor rekening pekerja yang sudah terdaftar
              di BPJS Ketenagakerjaan.

              "Perusahaan pasti sudah punya datanya, pekerja yang sesuai kriteria tersebut. Maka tugasnya
              tinggal menyampaikan data yang diperlukan. Kita juga belum tahu apakah semua pekerja yang
              diajukan  bakal  memperoleh  insentif  dari  Pemerintah,  jadi  ajukan  saja  dulu,"  ujarnya,  saat
              dihubungi Espos, Kamis malam.

              David mengapresiasi banyaknya bantuan yang dikucurkan pemerintah untuk masyarakat di masa
              pandemi Covid-19. Namun dia mengkhawatirkan bantuan tersebut hanya diterima pihak-pihak
              tertentu  saja.  Maksudnya,  ada  kemungkinan  warga  yang  memperoleh  bantuan  ganda  baik
              program yang sama ataupun program lain. Dia meminta ada mekanisme penyaluran yang tepat
              agar insentif diterima mereka yang benar-benar membutuhkan.

              Sekretaris  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Solo,  Wahyu  Haryanto,  menambahkan
              pihaknya juga mendorong perusahaan untuk memfasilitasi para pekerja memperoleh insentif.
              Dia mengimbau perusahaan mengajukan data sesuai yang terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan.
              "Asosiasi memang tidak berwenang untuk mewajibkan kepada perusahaan agar mengajukan
              pekerjanya  memperoleh  insentif  ini.  Kami  menyerahkan  sepenuhnya  kepada  masing-masing
              perusahaan. Bagaimanapun ini haknya pekerja yang akan sangat membantu mereka," paparnya.





                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29