Page 328 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 328

MENAKER UNGKAP TANTANGAN KETENAGAKERJAAN BAGI PENYANDANG
              DISABILITAS
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut digitalisasi pekerjaan berdampak positif pada
              penciptaan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Ia mengungkapkan disabilitas yang
              dapat  mengakses  internet  memiliki  prevalensi  bekerja  lebih  tinggi  daripada  yang  tidak
              menggunakan internet, yakni 49,4 persen berbanding 19,4 persen.

              Kendati demikian, Ida menjabarkan masih ada masalah yang merintangi akses internet bagi
              penyandang  disabilitas  antara  lain  ketersediaan  jaringan  di  daerah-daerah  tertentu.  Hal  itu
              disampaikan Ida saat membuka Acara Opening Ceremony Program Thisable Summit 2021 secara
              virtual di Jakarta.

              "Oleh sebab itu, berbagai program pelatihan kepada para penyandang disabilitas tentang cara
              menggunakan  komputer  dan  internet  untuk  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan
              mereka merupakan suatu kebutuhan, akan tetapi permasalahan akan tetap muncul jika tidak
              ada penyedia internet di daerah tersebut," ungkap Ida dikutip dalam keterangan tertulis, Senin
              (20/12/2021).

              Ia  mengulas  di  Indonesia  pada  tahun  2020  terdapat  17,9  juta  orang  dengan  disabilitas.
              Rinciannya mereka yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 8,13 juta orang dan perempuan
              sebanyak 9,82 juta orang.

              Berdasarkan data yang ada, kata Ida, sebagian besar penyandang disabilitas bekerja berstatus
              sebagai  pekerja  informal.  Sekitar  tiga  perempat  pekerja  penyandang  disabilitas  memiliki
              pekerjaan informal dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah ini tentu lebih tinggi dari pekerja
              umum yang persentasenya sebesar 55,7 persen bekerja di sektor informal pada tahun 2019.

              Masih  berdasarkan  data,  penyandang  disabilitas  yang  tinggal  di  pedesaan  justru  memiliki
              peluang lebih besar untuk bekerja dibandingkan yang ada di perkotaan. Hal ini disebabkan oleh
              daerah pedesaan memiliki ketersediaan lapangan kerja di sektor tradisional dengan keterampilan
              rendah.

              "Banyak  penyandang  disabilitas  yang  bekerja  di  sektor  pertanian  sebagai  pekerja  pertanian
              terampil.  Di  daerah  perkotaan,  yang  pekerjaannya  membutuhkan  keterampilan  yang  lebih
              kompleks, penyandang disabilitas memiliki lebih sedikit kesempatan untuk dipekerjakan," papar
              Ida.

              Untuk itu, lanjut Ida, Kemnaker telah melakukan beberapa upaya untuk menciptakan pasar kerja
              yang adaptif bagi penyandang disabilitas, di antaranya memperkuat akses informasi pasar kerja
              untuk  penyandang  disabilitas  melalui  Layanan  Informasi  Ketenagakerjaan  Disabilitas  dalam
              Karier Hub pada Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER), memperkuat jejaring informasi
              pasar kerja melalui integrasi informasi portal website penyedia lowongan penyandang disabilitas
              secara online dengan Disnaker kabupaten/Kota atau melalui layanan langsung.

              "Kemnaker juga melakukan pemberdayaan tenaga kerja penyandang disabilitas melalui program
              kewirausahaan sebagai bagian dari program perluasan kesempatan kerja," pungkasnya.












                                                           327
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333