Page 424 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 424

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  memberikan  tanggapannya  terkait  keputusan
              Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk merevisi kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).
              Diketahui Anies merevisi kenaikan UMP DKI Jakarta Tahun 2022 dari 0,8 persen menjadi 5,1
              persen. Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap mengatakan, semestinya kenaikan
              UMP harus sesuai dengan formula baru dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan.



              UMP DKI NAIK JADI 5,1 PERSEN, KEMENAKER SAYANGKAN SIKAP ANIES: ITU TAK
              SESUAI ATURAN YANG BERLAKU

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  memberikan  tanggapannya  terkait  keputusan
              Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk merevisi kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).
              Diketahui Anies merevisi kenaikan UMP DKI Jakarta Tahun 2022 dari 0,8 persen menjadi 5,1
              persen.

              Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap mengatakan, semestinya kenaikan UMP
              harus  sesuai  dengan  formula  baru  dalam  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36 Tahun  2021
              tentang Pengupahan.

              Kemenaker pun menyayangkan sikap Anies dalam menaikan UMP Jakarta dan menyebut Anies
              tidak mengikuti aturan yang berlaku.

              "Kemnaker sangat menyayangkan sikap tersebut yang menaikkan UMP tidak sesuai aturan yang
              berlaku.  Karena  menurut  hemat  saya,  selayaknya  amanat  undang-undang  yang  telah  resmi
              menjadi acuan di negara kita, menjadi bagian yang harus ditegakkan dan dilaksanakan sesuai
              aturannya," kata Chairul dilansir Kompas.com, Senin (20/12/2021).

              Sebelumnya berdasarkan penghitungan PP Nomor 36 Tahun 2021, Kemenaker telah menetapkan
              rata-rata kenaikan UMP sebesar 1,09 persen.

              PP Nomor 36 Tahun 2021 Tentang Pengupahan ini merupakan peraturan turunan dari UU Nomor
              11 Tahun 2021 Tentang Cipta Kerja.

              Lebih lanjut, Chairul menuturkan Kemenaker akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam
              Negeri dalam menindaklanjuti keputusan kepala daerah soal penetapan UMP yang tidak sesuai
              tersebut.

              Pengusaha Protes pada Keputusan Anies Baswedan Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya,
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi dan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP)
              tahun 2022 sebesar 5,1 persen dari sebelumnya 1,09 persen.

              Perubahan ini menjadikan UMP 2022 sebesar Rp 4.641.854 atau naik senilai Rp 225.667 dari
              UMP tahun 2021.

              Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  pun  keberatan  dengan  keputusan  UMP  tersebut  dan
              berencana menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

              "Kami sangat menyayangkan sekali atas kebijakan tersebut," ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan
              Provinsi (DPP) Apindo DKI Jakarta Nurjaman, Minggu (19/12/2021).

              Nurjaman menyatakan, pihaknya menolak keras keputusan kenaikan UMP sebesar 5,1% karena
              selain memberatkan pelaku usaha, tetapi juga menyalahi aturan.

                                                           423
   419   420   421   422   423   424   425   426   427   428   429